KITA HARUS JADI GENERASI BANGSA YANG KREATIF

KITA HARUS JADI GENERASI BANGSA YANG KREATIF
BERBAGI ILMU

Sabtu, 20 Desember 2014

ASUHAN KEPERAWATAN PPOM, PNEUMONIA ( CASE STUDY )



Kasus VII
Seorang laki-laki berusia 45 tahun dengan PPOM baru masuk ruang interna. Hasil anamnesis pasien mengatakan batuk berlendir, napas cepat  dan pendek, nafsu makan menurun, tidak bisa tidur, dan terdengar wheezing, pada pemeriksaan TTV ditemukan suhu 39 ºC, nadi 92x/ menit, pernafasan 32x/menit. TD 110/70 mmHg. Apakah prioritas masalah keperawatan kasus tersebut dan bagaimana rencana keperawatannya.?
1.      Data Fokus
Ds :
-          Pasien mengatakan batuk berlendir
-          Nafsu makan menurun
-          Pasien mengatakan tidak bisa tidur
Do :
-          Napas cepat dan pendek
-          Terdengar wheezing
-          Suhu 39 ºC
-          nadi 92x/ menit
-          pernafasan 32x/menit
-          TD 110/70 mmHg

2.      Prioritas masalah keperawatan
1)      Ketidakefektifan bersihan jalan napas b.d bronkokonstriksi dan akumulasi secret jalan napas.
Ds :
×          Pasien mengatakan batuk berlendir
     Do :
×          Napas cepat dan pendek
×          Terdengar wheezing
×          pernafasan 32x/menit

2)      Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam bersihan jalan napas kembali efektif, ditandai dengan :
-          Napas teratur dan normal dengan frekuensi 12-20 x/menit
-          Tidak terdengar wheezing

3)      Intervensi Keperawatan
1.      Kaji warna, kekentalan dan jumlah sputum/secret
R : Karakteristik sputum/secret dapat menunjukkan berat ringannya obstruksi
2.      Berikan posisi semi fowler kepada pasien
R: untuk meningkatkan ekspansi paru klien dan mengurangi sesak napas
3.      Berikan terapi oksigen sesuai kebutuhan
R : untuk memenuhi kebutuhan oksigen pasien
4.      Ajarkan pasien cara batuk efektif
R: Batuk yang terkontrol dan efektif dapat memudahkan pengeluaran dari secret yang melekat di jalan napas.
5.      Pertahankan status hidrasi klien dan ajurkan klien untuk banyak minum air hangat sedikitnya 2500 ml/hari kecuali tidak di indikasikan
R: Untuk membantu mengencerkan secret yang ada dijalan napas
6.      Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi bronkodilator dan mukolitik/ekspektoran
R : Untuk memvasodilatasi saluran napas. dan mengencerkan secret.

3.      Diagnosa Keperawatan Lain yang Kemungkinan Bisa Muncul
1)      Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi b.d penurunan nafsu makan
2)      Resti infeksi pernafasan (pneumonia ) b.d akumulasi secret jalan napas dan menurunnya kemampuan batuk efektif.
3)      Gangguan pemenuhan istirahat/tidur b.d sesak napas dan batuk produktif



Kasus VIII
Seorang laki-laki, umur 48 tahun didiagnosa asma, dirawat diruang penyakit dalam. Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan data batuk produktif , sesak napas, pernapasan 32x/menit cepat dan pendek, pada pemeriksaan paru terdengar suara wheezing, foto rontgen menunjukkan adanya infiltrate pada paru. Apakah tindakan keperawatan yang tepat pada kasus tersebut dan bagaimana pengelolaan kasusnya.?
Note : Pasien diatas mengalami komplikasi pneumonia
1.      Data Fokus
Ds :
-          Klien mengatakan batuk produktif
-          Klien mengatakan sesak napas
Do :
-          pernapasan 32x/menit
-          napas cepat dan pendek
-          foto rontgen menunjukkan adanya infiltrate pada paru

2.      Diagnosa Keperawatan
1)      Ketidakefektifan bersihan jalan napas b.d bronkokontriksi dan sekresi mukus berlebih
Ds:
-          Klien mengatakan batuk produktif
-          Klien mengatakan sesak napas
Do:
-          pernapasan 32x/menit
-          napas cepat dan pendek
-          foto rontgen menunjukkan adanya infiltrate pada paru

2)      Tujuan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam bersihan jalan napas kembali efektif ditandai dengan :
-          Klien mengatakan tidak sesak lagi
-          Pernapasan normal, frekuensi 12-20x/m
-          Foto rontgen infiltrate tidak terlihat



3)      Tindakan keperawatan
1.      Berikan posisi semi fowler pada pasien
R: Untuk meningkatkan ekspansi paru
2.      Aajarkan klien batuk efektif
R: Berguna untuk membantu meneluarkan mucus
3.      Berikan terapi oksigen sesuai kebutuhan
R: untuk memenuhi kebutuhan oksigen
3.      Pertahankan status hidrasi klien dan ajurkan klien untuk banyak minum air hangat sedikitnya 2500 ml/hari kecuali tidak di indikasikan
R: Untuk membantu mengencerkan secret yang ada dijalan napas
4.      Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi, bronkodilator, agen mukolitik dan ekspektoran
R: Bronkodilator untuk memvasodilatasi pembuluh darah bronkus/saluran napas, agen mukolitik dan ekspektoran untuk membantu mengencerkan dan mengeluarkan mucus
5.      Berikan fisioterapi kepada klien jika kondisinya memungkinkan: posturan drainase, perkusi dan fibrasi dada
R: Untuk mempermudah pengeluaran mucus

Note : Kolaborasikan dengan dokter untuk pertimbangan pemberian antibiotic pada pasien (Ex: cefalosporin. Eritromisin, tetrasiklin,)

            Prosedur tindakan Postural Drainase
1.      Pengertian
            Postural drainase (PD) merupakan salah satu intervensi untuk melepaskan sekresi dari berbagai segmen paru dengan menggunakan pengaruh gaya gravitasi.. Mengingat kelainan pada paru bisa terjadi pada berbagai lokasi maka PD dilakukan pada berbagai posisi disesuaikan dengan kelainan parunya. Waktu yang terbaik untuk melakukan PD yaitu sekitar 1 jam sebelum sarapan pagi dan sekitar 1 jam sebelumtidur pada malam hari.
2. Tujuan
-        Meningkatkan efisiensi pola pernafasan
-        Membersihkan jalan nafas
-        Untuk mengeluarkan secret pada jalan nafas
-        Untuk menurunkan akumulasi secret pada klien tidak sadar atau lemah
-        klien akan berventilasi dengan jalan nafas bersih, yang dibuktikan dengan frekuensi pernafasan klien dalam batas normal dan bunyi nafas pada semua lobus bronkus

            3.  Indikasi
a.       Mencegah penumpukan secret yaitu pada:
-        pasien yang memakai ventilasi
-        pasien yang melakukan tirah baring yang lama
-        pasien yang produksi sputum meningkat seperti pada fibrosis kistik, bronkiektasis
b.      Mobilisasi secret yang tertahan :
-        pasien dengan atelektasis yang disebabkan oleh secret
-        pasien dengan abses paru dan pneumonia
-        pasien pre dan post operatif
-        pasien neurology dengan kelemahan umum dan gangguan menelan atau batuk
4. Kontraindikasi
-        tension pneumothoraks     
-        hemoptisis 
-        gangguan system kardiovaskuler seperti hipotensi, hipertensi, infarkniokard, aritmia
-        edema paru
-        efusi pleura
-        tekanan tinggi intracranial 
5.      Cara Melakukan Pengobatan  
-        Terapis harus di depan pasien untuk melihat perubahan yang terjadi selama Postural Drainase.  
-        Postoral Drainase dilakukan dua kali sehari, bila dilakukan pada beberapa posisi tidak lebih        dari 40 menit, tiap satu posisi 3 – 10 menit.         
-        Dilakukan sebelum makan pagi dan malam atau 1 s/d 2 jam sesudah makan.
6.      Penilaian Hasil Pengobatan
-        Pada auskultasi apakah suara pernafasan meningkat dan sama kiri dan kanan.    
-        Pada inspeksi apakah kedua sisi dada bergerak sama.      
-        Apakah batuk telah produktif, apakah sekret sangat encer atau kental.    
-        Bagaimana perasaan pasien tentang pengobatan apakah ia merasa lelah, merasa enakan, sakit.  
-        Bagaimana efek yang nampak pada vital sign, adakah temperatur dan nadi tekanan darah.       
-        Apakah foto toraks ada perbaikan.

7.      Kriteria Untuk Tidak Melanjutkan Pengobatan    
-        Pasien tidak demam dalam 24 – 48 jam.  
-        Suara pernafasan normal atau relative jelas.         
-        Foto toraks relative jelas.  
-        Pasien mampu untuk bernafas dalam dan batuk.  
8.      Drainase Postural Dapat Dihentikan Bila  
-        Suara pernapasan normal atau tidak terdengar ronchi      
-        Klien mampu bernapas secara efektif                   
-        Hasil roentgen tidak terdapat penumpukan sekret

9.      Cara Melakukan Drainase Postural        
-        Dilakukan sebelum makan untuk mencegah mual muntah dan menjelang tidur malam untuk       meningkatkan kenyamanan tidur.    
-        Dapat dilakukan dua kali sehari, bila dilakukan pada beberapa posisi tidak lebih dari 40 -60       menit, tiap satu posisi 3-10 menit       
-        Posisi drainase postural dilihat pada gambar Evaluasi

 


Langkah-Langkah
1.      Cuci tangan
Rasional : Mengurangi tranmisi mikro organisme.
2.      Pilih area yang tersumbat yang akan didrainase bardasarkan pengkajian semu bidang paru,data klinis ,dan gambaran foto dada
Rasional : Untuk efektivitas tindakan harus di buat individual untuk mengatasi area spesifit dan paru yang tersumbat
3.      Baringkaam klien dalam posisi mendrainase area yg tersumbat.(area pertama yang dipilih dapat bervariasi dan satu klien ke klien lain ).bantu klien memilih posisi sesuai kebutuhan .ajarkan klien posisikan postur dan lengan dan posisi kaki yang tepat .letakkan bantal untuk menyangga dan kenyamanan.
Rasional : Posisi khusus di pilih untuk mendraenase tiap area yang tersumbat
4.      Minta klien mempertahankan posisi selama 10 sampai 15 menit .
Rasional : Pada orang dewasa, pengaliran tiap area memerlukan waktu . pada anak-anak cukup 3-5 menit
5.      Selama 10 sampai 15 menit drainase pada posisi ini,lakukan perkusi dada,vibrasi,dan atau gerakan iga diatas area yang didrainase.
Rasional : Memberikan dorongan mekanik yang bertujuan memolisasi sekret jalan napas.
6.      Setelah drainase pada postur pertama,minta klien duduk dan batuk.tampung sekresi yang dikeluarkan dalam wadah yang bersih.bila klien tidak dapat batuk,harus dilakukan pengsiapan.
Rasional : Setiap sekret yang memobisasi ke dalam jalan napas puas yang harus di keluarkan melalui batuk dan atau penghisapan sebelumm klien dibaringgkan pada posisi drainase selanjutnya.batuk paling efektif bila klien duduk dan bersandar kedepan
7.      Minta klien istirahat sebentar bila perlu.
Rasional : Periode istirahat sebentar diantara postur dapat mencegah kelelahan dan membantu klien mentoleransi trapi lebih baik
8.      Minta klien menghisap air.
Rasional : Menjaga mulut tetap basah sehinnga membantu dalam ekpetorasi sekret.
9.      Ulangi langkah 3hingga 8 sampai semua area tersumbat yang dipilih telah terdrainase.setiap tindakan harus tidak lebih dari 30 sampai 60 menit.
Rasional : Drainase postural digunakan hanya untk mengalirkan area yg tersumbat dan mandasarkan pengkajian indiidu .
10.  Ulangi pengkajian dada pada semua bidag paru .
Rasional : Memungkingkan anda mengkaji kebutuhan drainase atau menganti program drainase.
11.  Cuci tangan anda.
Rasionaal : Mengurangi transmisi mikro organism.

5.      Setelah dilakukan Drainage Postural.        
-        Auskultasi : suara pernapasan meningkat dan sama kiri dan kanan          
-        Inspeksi : dada kanan dan kiri bergerak bersama-sama    
-        Batuk produktif (secret kental/encer)       
-        Perasaan klien mengenai darinase postural (sakit, lelah, lebih nyaman)   
-        Efek drainase postural terhadap tanda vital (Tekanan darah, nadi, respirasi,         temperature)
-        Rontgen thorax       
 


Daftar Pustaka

1.      Muttaqin,Arif. 2012. Buku Ajar Asuhan Kepererawatan Klien Dengan Gangguan Sistem pernafasan. Jakarta:Salemba Medika
2.      Debora, Oda. 2011. Proses Keperawatan & Pemeriksaan Fisik.Jakarta:Salemba Medika

Tidak ada komentar:

Posting Komentar