STUDI
KASUS
Ny.A umur 23 tahun
mempunyai anak berumur 3 minggu datang
ke KLINIK SAHABAT pada tanggal 28 mei 2014. Ibu mengeluh nyeri pada payudara
sebelah kanan, bayinya tidak mau menyusu, penghisapan tidak adekuat pada bayi, payudara
teraba keras dan tampak mengkilat dan memerah, permukaan kulit dari payudara
pecah-pecah serta terdapat nyeri tekan, badan terasa demam seperti terserang
flu .dari pemeriksaan fisik didapatkan suhu 38,5ºC . saat ini klien mengeluh
tidak nafsu makan dan sejak 1 hari yang lalu Cuma makan sekali sehari, namun
oleh suami dipaksakan untuk makan buah, tetapi juga cuma makan sedikit.
Kesimpulan
:
Ny.A umur 23 tahun
dengan mastitis
Pengkajian :
A. Keluhan
Utama
Nyeri pada payudara sebelah kanan
B. Alasan
berobat
Klien mengatakan gejala ini muncul 3
hari yang lalu, namun semakin hari nyerinya semakin bertambah dan warna
kemerahan semakin tampak jelas pada mamae sebelah kanan. Dan bayinya pun tidak
mau menyusu pada mamae yang sakit.
C. Riwayat
kesehatan masa lalu
Klien belum pernah mengalami penyakit
seperti ini sebelumnya, dan tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit
seperti klien.
D. Pemeriksaan
fisik
Suhu :
38,5ºC
TD :
130/80
RR :
22 x/M
Nadi :
82x/M
E. Pemeriksaan
Khusus
a.
Inspeksi
1. Kepala
Rambut :
Bersih, tidak rontok kontribusi merata , warna Hitam
Hidung :
Tidak ada Polip
Muka : Tidak pucat dan masih terdapat
cloasma gravidarum
Mata : Sclera tidak ikterik, konjungtiva
palpebra tidak anemid
Mulut : lidah bersih, tidak ada
gingivitis,caries dan karang gigi
2.
Leher
Pelebaran Vena jugularis : tidak ada
Pembengkakan kelenjar tyroid :
tidak ada
Pembengkakan kelenjar limfe : tidak ada
Vena-vena yang terbendung : tidak ada
3. Dada
Pembesaran
kelenjar ketiak : Bengkak kemerahan
Mammae
: tidak
simetris dan berwarna merah
Putting
susu : Menonjol
Pengeluaran
ASI : Sedikit
4.
Abdomen
Pembesaran :
tidak ada
Luka bekas operasi :
tidak ada
Genetalia Eksterna : tidak ada pembengkakan /
oedema, Varises,dan tidak terdapat penyakit –penyakit genetalia.
Tungkai/Ekstermitas : tidak adanya
pembengkakan,varices dan kelainan- kelainan lainnya.
b. Palpasi
Payudara :Terdapat nyeri tekan
c. Perkusi
Reflek Patela Ka/Ki :
+/+
F.
Pemeriksaan
Laboratorium
5. Darah
Leukosit meningkat : 11.000 sel/mm³
Hb :
11 gr %
Golongan Darah : O
6. Urine
Protein Urine : (-) negative
Reduksi : (-)negative
Diagnosa
Keperawatan
1.
Gangguan
rasa nyaman : nyeri b.d proses infeksi : mastitis
a.
DS :
-
Klien mengatakan nyeri payudara sebelah
kanan
-
Klien mengatakan badan terasa demam
seperti terserang flu
b.
DO :
-
Payudara teraba keras, tampak mengkilat
dan memerah
-
Permukaan kulit dari payudara
pecah-pecah serta terdapat nyeri tekan
-
Suhu 38,5ºC
c. Tujuan
:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama 3x24 jam nyeri hilang atau berkurang ditadai dengan :
-
Klien mengatakan nyerinya berkurang/
hilang
-
Klien mengatakan demamnya hilang
-
Kondisi payudara membaik: warna
kemerahan berkurang/hilang, serta tidak terdapat nyeri tekan
-
Suhu normal ( 36-37,5ºC )
d. Intervensi
Keperawatan
1. Kaji
skala,intensitas, frekuensi serta lokasi nyeri
R: untuk menilai tingkatan/derajat nyeri
2. Anjurkan
klien untuk memakai baju dan BH yang longgar
R: Mengurangi penekanan pada payudara.
3. Ajarkan
teknik relasksasi pada klien
R: Teknik relaksasi akan sangat membantu
mengurangi rasa nyeri
4. Kompres
hangat pada area nyeri
R : Kompres hangat akan membantu
melancarkan peredaran darah pada area nyeri
5. Kolaborasi
dengan dokter untuk pemberian obat analgetik, dan antipiretik (ex:paracetamol,
ibuprofen, asetaminofen dll)
R : untuk mengurangi rasa nyeri,
menurunkan suhu tubuh & mempercepat proses penyembuhan terhadap peradangan
6. Kolaborasikan
dengan dokter untuk pemberian terapi antibiotic
( ex: penisilin, amoxilin, dll)
7. R:
antibiotic dapat mempercepat proses penyembuhan dengan menghambat perkembangan
bakteri.
Rencana
Tindak Lanjut :
o
Konseling suportif
Mastitis
merupakan pengalaman yang paling nyeri dan membuat frustasi, dan membuat banyak
wanita merasa sakit. Selain dalam penanganan yang efektif dan pengendalian
nyeri, wanita membutuhkan dukungan emosional. Ibu harus dinyakinkan kembali
tentang nilai menyusui, yang aman untuk diteruskan, bahwa ASI dari payudara
yang terkena tidak akan membahayakan bayinya dan bahwa payudaranya akan pulih
baik bentuk maupun fungsinya.
2.
Ketidakefektifan
pemberian Asi b.d defisit pengetahuan
a. DS
:
-
Klien mengatakan bayinya tidak mau
menyusu
-
Klien mengatakan nyeri saat menyusui
b. DO
:
-
Penghisapan bayi tidak adekuat
-
Payudara ibu sebelah kanan teraba keras
c. Tujuan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam ibu bisa efektif lagi dalam
memberikan ASI pada bayinya, ditandai dengan :
-
Ibu memperlihatkan kemantapan menyusui
ASI
-
Ibu menunjukkan pemeliharaan pemberian
ASI
-
Status nutrisi bayi (asupan makanan dan
cairan) bisa diserap selama 24 jam
d. Intervensi
Keperawatan
1. Berikan
pengetahuan kepada klien agar tetap menyusui bayinya
R: ASI merupakan makanan pokok untuk
bayi, meskipun bisa digantikan dengan susu formula, namun jika ASI masih bisa
diberikan harus tetap diberikan
2. Anjurkan
klien untuk menyusui bayinya dengan payudara sebelah kiri/yang tidak sakit ,
namun ASI dipayudara sebelah kanan tetap harus dikeluarkan dengan cara dipompa
menggunakan alat
R: Jika ASI tidak dikeluarkan maka akan
menyebabkan statis ASI yang dapat memperparah keadaan.
3. Ajarkan
klien tehnik menyusui yang baik dan benar
R : teknik menyusui yang baik akan
menunjang pemenuhan nutrisi yang adekuat pada bayi
4. Ajarkan
klien tentang perawatan payudara yang baik dan benar
R: Jika perawatan payudara si ibu baik
maka akan mempercepat proses penyembuhan serta mencegah terjadinya kekambuhan.
Rencana Tindak Lanjut :
o
Yakinkan pada ibu, bahwa tetap menyusui
walaupun sakit ibu akan mencoba menyusukan payudara kanannya lagi
o
Melakukan pengompresan dengan air hangat
15-20 menit pada payudara dan menganjurkan melakukannya 2 x sehari, supaya
payudara tidak terlalu tegang dan keras. Ibu akan melakukannya dirumah, dibantu
dengan suami
3.
Gangguan
pemenuhan kebutuhan nutrisi si ibu b.d anoreksia
a. DS
:
-
Klien mengatakan tidak nafsu makan
b. DO
:
-
sejak 1 hari yang lalu Cuma makan sekali
sehari
-
Sedikit makan buah, meskipun dipaksa
c. Tujuan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama 2x 24 jam, gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi klien teratasi, ditandai
dengan :
-
Klien mengatakan nafsu makannya baik
-
Klien makan 3 x sehari/ sesuai kebutuhan
d. Intervensi
Keperawatan
1. Jelaskan
kepada klien pentingnya nutrisi khususnya pada masa menyusui
R: Pendidikan
kesehatan/penkes mengenai nutrisi akan mendorong pasien untuk lebih memperhatikan pemenuhan kebutuhan
nutrisinya
2. Anjurkan
pemberian makanan/nutrisi dengan porsi kecil tapi sering
R : Porsi kecil tapi sering akan lebih
memberikan banyak kesempatan bagi pasien untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya
3. Kolaborasikan
dengan dokter untuk pemberian multivitamin jika diperlukan
R : Utuk
meningkatkan nafsu makan klien sehingga kebutuhan si ibu dan bayi terpenuhi
dengan baik.
Rencana
Tindak Lanjut :
o
Berikan nutrisi/cairan secara intravena
jika kondisinya tidak membaik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar