KITA HARUS JADI GENERASI BANGSA YANG KREATIF

KITA HARUS JADI GENERASI BANGSA YANG KREATIF
BERBAGI ILMU

Jumat, 19 Desember 2014

ASUHAN KEPERAWATAN MASTITIS ( CASE STUDY )



STUDI KASUS
Ny.A umur 23 tahun mempunyai anak berumur 3 minggu  datang ke KLINIK SAHABAT pada tanggal 28 mei 2014. Ibu mengeluh nyeri pada payudara sebelah kanan, bayinya tidak mau menyusu, penghisapan tidak adekuat pada bayi, payudara teraba keras dan tampak mengkilat dan memerah, permukaan kulit dari payudara pecah-pecah serta terdapat nyeri tekan, badan terasa demam seperti terserang flu .dari pemeriksaan fisik didapatkan suhu 38,5ºC . saat ini klien mengeluh tidak nafsu makan dan sejak 1 hari yang lalu Cuma makan sekali sehari, namun oleh suami dipaksakan untuk makan buah, tetapi juga cuma makan sedikit.
Kesimpulan :
Ny.A umur 23 tahun dengan mastitis

Pengkajian :
A.    Keluhan Utama
Nyeri pada payudara sebelah kanan
B.     Alasan berobat
Klien mengatakan gejala ini muncul 3 hari yang lalu, namun semakin hari nyerinya semakin bertambah dan warna kemerahan semakin tampak jelas pada mamae sebelah kanan. Dan bayinya pun tidak mau menyusu pada mamae yang sakit.
C.     Riwayat kesehatan masa lalu
Klien belum pernah mengalami penyakit seperti ini sebelumnya, dan tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit seperti klien.
D.    Pemeriksaan fisik
Suhu          : 38,5ºC
TD             : 130/80
RR             : 22 x/M
Nadi          : 82x/M
E.     Pemeriksaan Khusus
a.       Inspeksi
1.      Kepala
Rambut           : Bersih, tidak rontok kontribusi merata , warna Hitam
Hidung            : Tidak ada Polip
Muka               : Tidak pucat dan masih terdapat cloasma gravidarum
Mata                : Sclera tidak ikterik, konjungtiva palpebra tidak anemid
Mulut              : lidah bersih, tidak ada gingivitis,caries dan karang gigi

2.      Leher
Pelebaran Vena jugularis                     : tidak ada
Pembengkakan kelenjar tyroid            : tidak ada
Pembengkakan kelenjar limfe             : tidak ada
Vena-vena yang terbendung               : tidak ada

3.      Dada
Pembesaran kelenjar ketiak     : Bengkak kemerahan
Mammae                                 : tidak simetris dan berwarna merah
Putting susu                            : Menonjol
Pengeluaran ASI                     : Sedikit

4.      Abdomen
Pembesaran                             : tidak ada
Luka bekas operasi                  : tidak ada                  
Genetalia Eksterna                  : tidak ada pembengkakan / oedema, Varises,dan tidak terdapat penyakit –penyakit genetalia.
Tungkai/Ekstermitas               : tidak adanya pembengkakan,varices dan kelainan- kelainan lainnya.
b.      Palpasi
Payudara                                 :Terdapat nyeri tekan
c.       Perkusi
Reflek Patela Ka/Ki                : +/+
F.      Pemeriksaan Laboratorium
5.      Darah
Leukosit meningkat             : 11.000 sel/mm³
Hb                                        : 11 gr %
Golongan Darah                  : O
6.      Urine                             
Protein Urine                           : (-) negative
Reduksi                                   : (-)negative




Diagnosa Keperawatan
1.      Gangguan rasa nyaman : nyeri b.d proses infeksi : mastitis
a.       DS :
-        Klien mengatakan nyeri payudara sebelah kanan
-        Klien mengatakan badan terasa demam seperti terserang flu
b.      DO :
-        Payudara teraba keras, tampak mengkilat dan memerah
-        Permukaan kulit dari payudara pecah-pecah serta terdapat nyeri tekan
-        Suhu 38,5ºC

c.       Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam nyeri hilang atau berkurang ditadai dengan :
-        Klien mengatakan nyerinya berkurang/ hilang
-        Klien mengatakan demamnya hilang
-        Kondisi payudara membaik: warna kemerahan berkurang/hilang, serta tidak terdapat nyeri tekan
-        Suhu normal ( 36-37,5ºC )

d.      Intervensi Keperawatan
1.      Kaji skala,intensitas, frekuensi serta lokasi nyeri
R: untuk menilai tingkatan/derajat nyeri
2.      Anjurkan klien untuk memakai baju dan BH yang longgar
R: Mengurangi penekanan pada payudara.
3.      Ajarkan teknik relasksasi pada klien
R: Teknik relaksasi akan sangat membantu mengurangi rasa nyeri
4.      Kompres hangat pada area nyeri
R : Kompres hangat akan membantu melancarkan peredaran darah pada area nyeri
5.      Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat analgetik, dan antipiretik (ex:paracetamol, ibuprofen, asetaminofen dll)
R : untuk mengurangi rasa nyeri, menurunkan suhu tubuh & mempercepat proses penyembuhan terhadap peradangan
6.      Kolaborasikan dengan dokter untuk pemberian terapi antibiotic  ( ex: penisilin, amoxilin, dll)
7.      R: antibiotic dapat mempercepat proses penyembuhan dengan menghambat perkembangan bakteri.


Rencana Tindak Lanjut :
o   Konseling suportif
Mastitis merupakan pengalaman yang paling nyeri dan membuat frustasi, dan membuat banyak wanita merasa sakit. Selain dalam penanganan yang efektif dan pengendalian nyeri, wanita membutuhkan dukungan emosional. Ibu harus dinyakinkan kembali tentang nilai menyusui, yang aman untuk diteruskan, bahwa ASI dari payudara yang terkena tidak akan membahayakan bayinya dan bahwa payudaranya akan pulih baik bentuk maupun fungsinya.

2.      Ketidakefektifan pemberian Asi b.d defisit pengetahuan
a.       DS :
-        Klien mengatakan bayinya tidak mau menyusu
-        Klien mengatakan nyeri saat menyusui
b.      DO :
-        Penghisapan bayi tidak adekuat
-        Payudara ibu sebelah kanan teraba keras

c.       Tujuan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan  selama 2x24 jam ibu bisa efektif lagi dalam memberikan ASI pada bayinya, ditandai dengan :
-        Ibu memperlihatkan kemantapan menyusui ASI
-        Ibu menunjukkan pemeliharaan pemberian ASI
-        Status nutrisi bayi (asupan makanan dan cairan) bisa diserap selama 24 jam

d.      Intervensi Keperawatan
1.      Berikan pengetahuan kepada klien agar tetap menyusui bayinya
R: ASI merupakan makanan pokok untuk bayi, meskipun bisa digantikan dengan susu formula, namun jika ASI masih bisa diberikan harus tetap diberikan
2.      Anjurkan klien untuk menyusui bayinya dengan payudara sebelah kiri/yang tidak sakit , namun ASI dipayudara sebelah kanan tetap harus dikeluarkan dengan cara dipompa menggunakan alat
R: Jika ASI tidak dikeluarkan maka akan menyebabkan statis ASI yang dapat memperparah keadaan.
3.      Ajarkan klien tehnik menyusui yang baik dan benar
R : teknik menyusui yang baik akan menunjang pemenuhan nutrisi yang adekuat pada bayi
4.      Ajarkan klien tentang perawatan payudara yang baik dan benar
R: Jika perawatan payudara si ibu baik maka akan mempercepat proses penyembuhan serta mencegah terjadinya kekambuhan.

            Rencana Tindak Lanjut :
o   Yakinkan pada ibu, bahwa tetap menyusui walaupun sakit ibu akan mencoba menyusukan payudara kanannya lagi
o   Melakukan pengompresan dengan air hangat 15-20 menit pada payudara dan menganjurkan melakukannya 2 x sehari, supaya payudara tidak terlalu tegang dan keras. Ibu akan melakukannya dirumah, dibantu dengan suami

3.      Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi si ibu b.d anoreksia
a.       DS :
-        Klien mengatakan tidak nafsu makan
b.      DO :
-        sejak 1 hari yang lalu Cuma makan sekali sehari
-        Sedikit makan buah, meskipun dipaksa
c.       Tujuan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x 24 jam, gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi klien teratasi, ditandai dengan :
-        Klien mengatakan nafsu makannya baik
-        Klien makan 3 x sehari/ sesuai kebutuhan

d.      Intervensi Keperawatan
1.      Jelaskan kepada klien pentingnya nutrisi khususnya pada masa menyusui
R: Pendidikan kesehatan/penkes mengenai nutrisi akan mendorong pasien untuk  lebih memperhatikan pemenuhan kebutuhan nutrisinya
2.      Anjurkan pemberian makanan/nutrisi dengan porsi kecil tapi sering
R : Porsi kecil tapi sering akan lebih memberikan banyak kesempatan bagi pasien untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya
3.      Kolaborasikan dengan dokter untuk pemberian multivitamin jika diperlukan
R : Utuk meningkatkan nafsu makan klien sehingga kebutuhan si ibu dan bayi terpenuhi dengan baik.

Rencana Tindak Lanjut :
o   Berikan nutrisi/cairan secara intravena jika kondisinya tidak membaik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar