PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Bronkopneumonia
adalah peradangan akut pada paru-paru yang mengenai satu atau beberapa lobus.
Bronkopneumonia merupakan penyumbang kematian balita di dunia sekitar 1,6-2,2
juta balita dengan proporsi 19%. Masalah yang sering muncul pada klien dengan
Boncopnemonia adalah tidak efektifnya bersihan jalan napas, resiko tonggi
terhadap infeksi, klurang pengetahuan, intolerasnsi aktivitas, tidak efektifnya
pola napas. Hasil penelitian
diperoleh trend kunjungan penderita bronkopneumonia berdasarkan data tahun
2005-2009 menunjukkan penurunan dengan persamaan garis Y= 16,6-X. Proporsi
berdasarkan sosiodemografi yaitu kelompok umur 2-11 bulan 48,5%, sex ratio168%,
dan Kota Medan 71,0%. Bronkopneumonia berat 28,0%, jumlah kunjungan berulang
satu kali 94,1%, gizi buruk 4,2%, imunisasi tidak lengkap 82,9%, pendidikan
ayah dan ibu SLTA dan Akademi/PT masing –masing 42,9% dan 42,1%, pekerjaan ayah
pegawai swasta 39,1%, ibu rumah tangga 45,5%, jumlah anak orang tua tiga 60,0%,
anak ke tiga 60,0%, lama rawatan rata-rata 4,70 hari, dan meninggal 4,8%. Jika
broncopnemonia terlambat didiagnosa atau terapi awal yang tidak memadai pada
broncopnemonia dapat menimbulka empisema, rusaknya jalan napas, bronkitis, maka
diperlukan asuhan keperawatan secara menyeluruh yang meliputi aspek promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif untuk mencegah komplikasi yang mungkin
terjadi. Untuk itu, berdasarkan uraian diatas, kami merasa perlu membahas dan
menelaah lebih dalam mengenai penyakit broncopneumonia untuk dapat mengetahui
bagaimana melakukan asuhan keperawatan pada pasien bronkopnemonia dengan
pendekatan proses keperawatan yang benar.
B.
Tujuan
1.
Tujuan
Umum
Untuk dapat mengetahui bagaimana asuhan keperawatan yang
tepat pada pasien dengan penyakit broncopneumonia.
2.
Tujuan
Khusus
Adapun tujuan
khusus penulisan makalah ini adalah :
a.
Untuk
memahami tentang penyakit Broncopneumonia yang terjadi pada anak.
b.
Mampu
memberikan asuhan keperawatan pada anak dengan Broncopneumonia sesuai dengan
pedoman pemberian asuhan keperawatan yang baik.
BAB
II
TINJAUAN
TEORITIS
A. Definisi
Bronkpneumonia adalah suatu radang paru yang
disebabkan oleh bermacam-macam penyebab seperti bakteri, virus, jamur dan benda
asing. (Ngastiyah. 2005: 57)
Bronkopneumonia
adalah suatu radang parenkim paru yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur
ataupun benda asing yang ditandai dengan gejala panas yang tinggi, gelisah,
dispnoe, nafas cepat dan dangkal, muntah, diare, batuk kering dan
produktif.(A.Aziz.Alimul Hidayat,2008 : 80)
Bronkopneumonia digunakan unutk menggambarkan
pneumonia yang mempunyai pola penyebaran berbercak, teratur dalam satu atau
lebih area terlokalisasi didalam bronki dan meluas ke parenkim paru yang
berdekatan di sekitarnya. Pada bronkopneumonia terjadi konsolidasi area
berbercak. (Smeltzer,2001).
Bronkopneumonia adalah inflamasi paru dengan proses
konsolidasi dan eksudasi, akibat aspirasi bahan yang terinfeksi ke dalam
paru-paru yang dimulai disekitar bronkus dan bronkiolus. (Barbara F. Weller.
2005: 535)
Bronkopneumonia adalah terjadi pada ujung akhir
bronkiolus yang tersumbat oleh eksudat mukopurulen untuk membentuk bercak,
konsolidasi dalam lobus yang berada didekatnya. (Donna. L.Wong.2000: 460)
Bronchopneomonia adalah penyebaran daerah infeksi
yang berbercak dengan diameter sekitar 3 sampai 4 cm mengelilingi dan juga
melibatkan bronchi. (Sylvia A. Price & Lorraine M.W, 1995 : 710)
B. Etiologi
Secara
umun individu yang terserang bronchopneumonia diakibatkan oleh adanya penurunan
mekanisme pertahanan tubuh terhadap virulensi organisme patogen. Orang yang
normal dan sehat mempunyai mekanisme pertahanan tubuh terhadap organ pernafasan
yang terdiri atas : reflek glotis dan batuk, adanya lapisan mukus, gerakan
silia yang menggerakkan kuman keluar dari organ, dan sekresi humoral
setempat.
Timbulnya
bronchopneumonia disebabkan oleh virus, bakteri, jamur, protozoa, mikobakteri,
mikoplasma, dan riketsia. (Sandra M. Nettiria, 2001 : 682) antara lain:
o
Bakteri :
Streptococcus, Staphylococcus, H. Influenzae, Klebsiella.
o
Virus :Legionella
pneumonia
o
Jamur : Aspergillus spesies, Candida albicans
o
Aspirasi makanan, sekresi orofaringeal
atau isi lambung ke dalam paru-paru
o
Terjadi karena kongesti paru yang lama.
o
Sebab lain dari pneumonia adalah akibat
flora normal yang terjadi pada pasien yang daya tahannya terganggu, atau
terjadi aspirasi flora normal yang terdapat dalam mulut dan karena adanya
pneumocystis cranii, Mycoplasma. (Smeltzer & Suzanne C, 2002 : 572 dan
Sandra M. Nettina, 2001 : 682)
D. Manifestasi
Klinis
Tanda gejala yang muncul pada bronkopneumonia
adalah:
-
Kesulitan dan sakit pada saat pernafasan
-
Nyeri pleuritik
-
Nafas dangkal dan mendengkur
-
Takipnea
-
Bunyi nafas di atas area yang menglami
konsolidasi
-
Mengecil, kemudian menjadi hilang
-
Krekels, ronki,
-
Gerakan dada tidak simetris
-
Menggigil dan demam 38,8 ° C sampai
41,1°C, delirium
-
Diafoesis
-
Anoreksia
-
Malaise
-
Batuk kental, produktif Sputum kuning
kehijauan kemudian berubah menjadi kemerahan atau berkarat
-
Gelisah
-
Sianosis Area sirkumoral, dasar kuku
kebiruan
-
Masalah-masalah psikososial :
disorientasi, ansietas, takut mati
(Martin tucker, Susan. 2000_247)
E. Pemeriksaan
Penunjang
Untuk dapat menegakkan diagnosa keperawatan dapat
digunakan cara:
-
Pemeriksaan Laboratorium
a. Pemeriksaan
darah
Pada kasus
bronchopneumonia oleh bakteri akan terjadi leukositosis (meningkatnya jumlah
neutrofil). (Sandra M. Nettina, 2001 : 684)
b. Pemeriksaan
sputum
Bahan pemeriksaan yang
terbaik diperoleh dari batuk yang spontan dan dalam. Digunakan untuk
pemeriksaan mikroskopis dan untuk kultur serta tes sensitifitas untuk
mendeteksi agen infeksius. (Barbara C, Long, 1996 : 435)
c. Analisa
gas darah untuk mengevaluasi status oksigenasi dan status asam basa. (Sandra M.
Nettina, 2001 : 684)
d. Kultur
darah untuk mendeteksi bakteremia
e. Sampel
darah, sputum, dan urin untuk tes imunologi untuk mendeteksi antigen mikroba.
(Sandra M. Nettina, 2001 : 684)
-
Pemeriksaan Radiologi
a. Rontgenogram
Thoraks
Menunjukkan konsolidasi
lobar yang seringkali dijumpai pada infeksi pneumokokal atau klebsiella.
Infiltrat multiple seringkali dijumpai pada infeksi stafilokokus dan
haemofilus. (Barbara C, Long, 1996 : 435)
b. Laringoskopi/
bronkoskopi untuk menentukan apakah jalan nafas tersumbat oleh benda padat.
(Sandra M, Nettina, 2001)
F. Penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan
Medis
-
Antibiotic seperti ; penisilin,
eritromicin, kindomisin, dan sefalosforin, cefotaxime, dll
-
Terapi oksigen (O2)
-
Nebulizer, untuk mengencerkandahak yang
kental dan pemberian bronkodilator.
2. Penatalaksanaan
Keperawatan
-
Menjaga kelancaran pernapasan
-
Kebutuhan istirahat
-
Kebutuhan nutrisi dan cairan
-
Mengontrol suhu tubuh
-
Mencegah komplikasi atau gangguan rasa
nyaman dan nyaman
(Arief Mansjoer,2000).
G. Komplikasi
Komplikasi yang mungkin
muncul adalah :
-
Atelektasis : Pengembangan paru
yang tidak sempurna.
-
Emfisema : Terdapatnya pus pada rongga pleura.
-
Abses paru : Pengumpulan pus pada
jaringan paru yang meradang.
-
Infeksi sistemik
-
Endokarditis :
Peradangan pada endokardium.
-
Meningitis :
Peradangan pada selaput otak.
H. Diagnosa
Keperawatan yang Mungkin Muncul
1. Bersihan
jalan napas tidak efektif berhubungan
dengan penumpukan secret
2. Pola
napas tidak efektif berhubungan dengan kompliance menurun
3. Gangguan
pertukaran gas berhubungan dengan penumpukan secret
4. Hipertermi
berhubungan dengan inflamasi
5. Nutrisi
kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake inadekuat
6. Kekurangan
volume cairan berhubungan dengan proses evaporasi.
7. Intoleransi
aktifitas berhubungan dengan kelemahan tubuh.
Rencana
Intervensi keperawatan
No
|
Diagnosa Keperawatan
|
Tujuan
|
Intervensi
|
Rasional
|
1
|
Bersihan jalan
napas tidak efektif b.d
penumpukan sekret
|
Setelah dilakukan tindakan kep.selama 3x24 jam gangguan bersihan
jalan napas teratasi
KH:
-
Bunyi
napas bersih
-
RR
normal
-
Tidak
sesak
-
Tidak
sianosis
-
Klien tampak tidak batuk
-
Sekret dapat keluar pada waktu batuk
-
Pada saat diauskultasi tidak
terdengar suara ronchi
|
1.
Observasi tanda tanda vital
(nadi, respirasi, suhu, tekanan darah )
2.
Kaji frekuensi pernafasan, catat
rasio inspirasi/ ekspirasi
3.
Auskultasi bunyi nafas, catat
adanya bunyi nafas. Misalnya: mengi, krekels dan ronki.
4.
Ajarkan klien batuk efektif
5.
Berikan posisi semi fowler
6.
Berikan minum hangat sedikit
sedikit tapi sering
7.
Kolaborasi
dengan dokter untuk pemberian terapi obat bronkodilator dan mukolitik
|
1. Untuk mengetahui keadaan umum klien
2. Untuk mengetahui status pernafasan klien
3. Bersihan jalan nafas yang tidak efektif
dapat dimanifestasikan dengan adanya bunyi nafas adventisius
4. Untuk membantu mengeluarkan sekret.
5. Posisi semi fowler akan mempermudah pasien
untuk bernafas
6. Hidrasi menurunkan kekentalan sekret dan mempermudah
pengeluaran.
7. Untuk
membantu mengencerkan dahak dan memvasodilatasi saluran napas
|
Rencana Intervensi Keperawatan
No
|
Diagnosa Keperawatan
|
Tujuan
|
Intervensi
|
Rasional
|
1
|
Hipertermi b.d
inflamasi terhadap infeksi saluran nafas ditandai dengan peningkatan suhu
tubuh, mengigil, akral teraba panas.
|
Setelah dilakukan tindakan kep.selama 1x24 jam suhu tubuh klien
kembali normal
KH:
-
suhu pasien turun atau normal
(36,5 – 37,5°C)
-
pasien tidak menggigil
-
akral teraba hangat
|
1. Kaji TTV klien tiap 4-6 jam sekali
2. Berikan
kompres hangat basah pada ketiak, lipatan paha, kening
3. Anjurkan
pasien untuk banyak minum
4. Anjurkan
mengenakan pakaian yang minimal atau tipis
5. Kolaborasi
dengan dokter untuk pemberian antipiretik sesuai indikasi
|
1. Untuk
mengetahui keadaan umum klien
2. Menurunkan
suhu tubuh secara konduksi
3. Peningkatan
suhu tubuh mengakibatkan penguapan cairan tubuh meningkat, sehingga diimbangi
dengan intake cairan yang banyak
4. Pakaian yang tipis mengurangi penguapan cairan tubuh
5. Antipiretik
efektif untuk menurunkan demam
|
Rencana
Intervensi Keperawatan
No
|
Diagnosa Keperawatan
|
Tujuan
|
Intervensi
|
Rasional
|
1
|
Nutrisi kurang dari kebutuhan b.d
intake inadekuat
|
Setelah dilakukan tindakan kep.selama 2x24 jam kebutuhan nutruisi
bisa terpenuhi dengan baik.
KH:
-
nafsu makan pasien meningkat
-
Klien tidak lemas
-
BB pasien ideal, mual muntal
berkurang
|
1. Kaji
reflek menelan klien
2. Monitor
BB / hari dengan timbangan yang sama
3. Lakukan
Oral hygiene setiap selesai memberikan makan
4. Kaji
makanan kesukaan klien dan Berikan Makanan kesukaan klien
5. Berikan
makanan selagi hangat dengan porsi sedikit tapi sering
6. Monitor
intake dan output
7. Kolaborasi
dengan dokter untuk pemberian terapi farmakologi
|
1. Untuk
mengetahui kemampuan menelan klien
2. Mengetahui
status perkembangan nutrisi klien
3. Mencegah
terjadinya kebasian sisa makanan dan terjadinya pertumbuhan jamur
4. Meningkatkan
keinginan untuk makan
5. Meningkatkan
pemasukan via oral klie
6. Mengetahui
status keseimbangan nutrisi dalam tubuh
7. Untuk
mempercepat proses perbaikan kondisi klien
|
BAB
III
STUDY
CARE
ASUHAN
KEPERAWATAN
PADA
AN.S DENGAN BRONKOPNEUMONIA
DI
RUANG ANAK E1, RSUD A.DADI TJOKRODIPO BANDAR LAMPUNG
Ruang/Kelas : Anak E1
No MR/CM :
17763-14
Tgl Masuk RS : 7 Juli 2014
Tgl Pengkajian : 7 Juli 2014
Pukul :
09.30 WIB
1. DATA
DASAR
A. Identitas
Klien
Nama : An.S
Usia : 13 Bulan
Status Perkawinan : -
Pekerjaan : -
Agama :
Islam
Pendidikan : -
Suku : Jawa
Bahassa yg Digunakan : Indonesia
Alamat Rumah : Jl.KP Gunung Sanan Wasiaga
Sumber Biaya : BPJS
Tanggal Mask RS : 07 Juli 2014
Diagnosa Medis : Bronkopneumonia
B. Suber
Informasi ( Penanggung Jawab )
Nama : Ny.A
Umur : 31 th
Hubungan Dg Klien : Ibu Klien
Pendidikan :
SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat :
Jl.KP Gunung Sanan Wasiaga
2. RIWAYAT
KESEHATAN
A. Riwayat
Kesehatan Masuk Rs
Ibu klien mengatakan sudah satu hari yang
lalu An.S mengalami demam disertai flu dan batuk-batuk, ibu klien mengatakan
sebelum sakit klien sering dikasih minum Es teh oleh ibunya yang dibeli dari
tempat jualan dekat rumahnya. Lalu klien tiba-tiba badannya panas batuk dan flu
disertai sesak napas. Sehingga An.S dibawa ke Rumah Sakit oleh keluarganya pada
07 juli 2014 pukul 08.00 WIB.
B. Riwayat
Kesehatan Saat Pengkajian
1. Keluhan
Utama : Sesak napas
Ibu klien mengatakan klien sesak napas mulai kemarin
sore pukul 19.00
WIB, Sesak napas dirasakan sangat berat di dada ditandai dengan nafas
ngos-ngosan
dengan frekuensi 56 x/m, keluar keringat dingin dan wajahnya pucat, Sesak napas dirasakan hilang timbul disepanjang hari namun sering
muncul dan dirasa berat saat pagi hari dan malam hari. Sesak
bertambah saat klien menangis dan bergerak-gerak, dan berkurang saat klien
dibaringkan dengan bantal agak tinggi.
2. Keluhan Penyerta
Klien
mengalami demam, disertai
batuk produktif, sulit tidur dan susah untuk makan/tidak mau makan/hanya minum
ASI saja
C. Riwayat Kesehatan Lalu
Klien
tidak mempunyai riwayat alergi dan sebelumnya klien tidak pernah mengalami
penyakit seperti ini.
D. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu klien mengatakan dalam keluarganya tidak punya riwayat
alergi, tidak ada yang mempunyai riwayat penyakit menular (TBC, Hepatitis) dan
penyakit menurun (DM Hipertensi)
E. Riwayat Psikososial-Spiritual
Klien
merupakan anak pertama dan anak tunggal, sehingga klien sangat disayang oleh
keluarganya, dan meskipun masih kecil, orang tua kien sering mengajarkan
tentang pendidikan agama, saat sehat klien pun ikut belajar mengaji di TPA
dekat rumahnya.
F. Pola Kebiasaan Sehari-hari Sebelum
dan Saat Sakit
1)
Pola Nutrisi
a. Sebelum sakit
Ibu klien mengatakan klien makan 3X sehari komposisi
nasi sayur + lauk dan kadang-kadang buah, serta minum
ASI semaunya.
b. Selama sakit
Ibu klien mengatakan sejak satu hari yang lalu klien belum diberi makan karena klien tidak nafsu makan
ditandai dengan klien tidak mau makan dan hanya diberi
ASI 4x sehari .saat diberi makanan bubur dari RS
klien tidak mau makan sedikit pun.
2)
Pola Eliminasi
a. Sebelum sakit
Ibu klien mengatakan klien BAB 2X/hari dengan konsistensi
lembek, warna kuning tengguli, bau khas serta BAK 6-7 X/hari dengan warna
kuning jernih bau khas.
b.
Selama sakit
Ibu klien mengatakan sejak tadi malam
klien BAB 1X sehari dengan konsistensi agak cair, serta BAK 2X dengan warna
kuning jernih, bau khas.
3) Pola Aktivitas
a. Sebelum sakit
Ibu klien
mengatakan klien sudah bisa berjalan dengan baik serta tidak perlu dituntun dan
klien aktif bermain dengan mainannya.
b. Selama sakit
Ibu klien
mengatakan sejak tadi malam klien hanya berbaring/digendong ibunya karena sesak
yang dirasakannya.
4) Pola Istirahat Tidur
a. Sebelum sakit
Ibu klien
mengatakan klien tidur malam pukul 20.00 WIB s/d 05.00 WIB dan tidur pagi/siang
± 5-6 jam.
b. Selama sakit
Ibu klien
mengatakan sejak tadi malam klien belum dapat tidur nyenyak karena sesak dan
sulit untuk tidur. Klien hanya tidur siang 1 jam dan malam 3 jam .Ibu klien
mengatakan klien rewel serta sering menangis sehingga membuat cemas ibunya.
5) Pola Personal Hygiene
a. Sebelum sakit
Ibu klien mengatakan
klien mandi 2X sehari pakai sabun keramas 2X sehari, ganti baju 2 – 3 X sehari.
b. Selama sakit
Ibu klien
mengatakan sejak tadi malam klien belum dimandikan, sudah ganti baju 1X.
G. Pengkajian Fisik
1. Pemeriksaan Umum
Kesadaran : Compos Mentis ( E : 4, M :
6, V : 5 )
Tekanan
Darah : 120/60 mmHg
Nadi : 110 x/m
Pernafasan : 56x/m
Suhu : 37,4ºC
BB/TB : 5,9 Kg/ 52 cm
2. Pemeriksaan Persistem
a. Sistem Penglihatan
Mata kiri
dan kanan simetris, kebersihan mata baik, kemampuan menggerakkan alis mata
baik, Konjungtiva tidak anemis, kelopak mata terlihat sembab, tidak terdapat
benjolan, pupil isokor, reflek terhadap cahaya baik, dan klien tidak
menggunakan alat bantu penglihatan
b. Sistem Pendengaran
Telinga kanan
dan kiri simetris, tidak terdapat tanda-tanda peradangan, tidak ada serumen
maupun cairan yang keluar dari telinga, pendengaran dalam batas normal.
c. Sistem Wicara
Tidak
terdapat kesulitan dan gangguan berbicara.
d. Sistem Pernapasan
Klien
mengalami sesak napas, pernapasan klien cepat dan dangkal, frekuensi 56x/menit
.terdengar ronki, batuk produktif, pergerakan dada simetris, pernapasan tidak
teratur/ireguler.
e. Sistem
Kardovaskuler
Nadi 110 x/menit dengan irama teratur, denyutan
kuat, tidak terdapat distensi vena jugularis, CRT ,< 2 detik, bunyi jantung
normal serta tidak ada bunyi jantung tambahan.
f. Sistem
Neurologi
GCS 15 (E : 4, M : 6, V : 5), tidak terdapat gangguan nervus 1-12, serta
kekuatan otot normal.
g. Sistem
Pencernaan
Keadaan mulut baik, kebersihan baik,
tidak terdapat tanda-tanda peradangan, namun anak tidak nafsu makan ditandai
dengan klien tidak mau makan dan hanya
minum ASI 4x sehari.
h. Sistem
Imunologi
Tidak terdapat pembesaran kelenjar getah
bening.
i.
Sistem Endokrin
Tidak ada kelainan pada system endokrin
j.
Sistem Urogenital
Tidak ada gangguan berkemih, tidak
terdapat distensi dan nyeri tekan kandung kemih, tidak terpasang katetr serta
pada pemeriksaan fisik ginjal dalam kondisi baik.
k. Sistem
Integumen
Keadaan rambut baik,warna rambut
hitam, kebersihan serta kekuatan rambut
baik, kebersihan kuku baik dengan warna putih kemerahan, Turgor kulit menurun,
membran mukosa kering, pucat, akral hangat, kulit kering.
l.
Sistem Muskuloskeletal
Tidak terdapat keterbatasan gerak, tonus
otot baik, tidak terdapat kelainan bentuk tulang sera tidak terdapat
tanda-tanda peradangan sendi.
H. Pemeriksaan
Penunjang
Pemeriksaan Hematologi 7 Juli 2014
Jenis
Pemeriksaan
|
Hasil
|
Normal
|
Leukosit
|
8.840
|
5000-10000/uL
|
Dif Count :
-
Basofil
-
Eosinofil
-
N. Staff
-
N. Segmen
-
Limfosit
-
Monosit
|
0
0
0
28
63
9
|
0-1 %
1-4
%
2-6
%
50-70
%
20-40
%
2-8
%
|
Eritrosit
|
7.420.000
|
L 4,4-5,5 x
10 /uL
P 3,5-4,5 x
10 / uL
|
Hb
|
12,8
|
L 13,5-18,0
gr/dl
P 12,0-16,0
gr/dl
|
Ht
|
41,0
|
L 40-54 %
P 38-47 %
|
Trombosit
|
227.000
|
150-400x 10 ³/uL
|
I. PENATALAKSANAAN
a. Penatalaksanaan
Medis
o
Cefotaxim iv 3x 200 mg
o
Ventolin 3 x ½ amp
o
Ambroksol Sirup 3 x ¼ sendok takar
b. Penatalaksanaan
Keperawatan
o
Memberikan terapi air hangat
o
Memposisikan klien semi fowler
o
Memberikan lingkunan yang tenang dan nyaman
o
Memberikan pendidikan kesehatan
3. ANALISA
DATA
NO
|
DATA
|
MASALAH
|
ETIOLOGI
|
1.
|
DS:
×
Ibu klien mengatakan klien mengalami sesak
napas disertai batuk produktif
DO
:
×
Klien
mengalami sesak napas
×
Pernapasan
klien cepat dan dangkal
×
Frekuensi
56x/menit
×
terdengar
ronki,
×
batuk
produktif
|
Gangguan
Bersihan Jalan Napas
|
peningkatan
produksi sputum
|
2
|
DS :
×
Ibu klien mengatakan anaknya susah tidur
×
Ibu klien mengatakan klien rewel
DO
:
×
Sesak napas
×
Batuk produktif
×
Sering menagis
×
Kelopak mata klien sembab
×
Klien hanya tidur siang 1 jam dan tidur malam 3
jam
|
Gangguan Pola
Tidur
|
Batuk dan
sesak nafas
|
3
|
DS:
×
Ibu klien mengatakan anaknya tidak mau makan sejak
satu hari yang lalu
DO
:
×
Klien tidak mau makan saat diberikan makanan bubur
dari RS
×
Klien hanya mau minum ASI
|
Gangguan
pemenuhan nutrisi tubuh
|
Anoreksia/tidak
nafsu makan
|
4. Diagnosa
Keperawatan
1) Gangguan
Bersihhan Jalan Napas b.d Peningkatan Produksi Sputum/secret
2) Gangguan
Pola Tidur b.d Sesak dan batuk produktif
3) Gangguan
Pemenuhan nutrisi tubuh b.d Anoreks
RENCANA TINDAKAN
KEPERAWATAN
NO
|
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
|
TUJUAN
|
RENCANA
TINDAKAN
|
RASIONAL
|
1
|
Gangguan
bersihan jalan napas b.d peningkatan produksi sputum/ secret/mukus
DS
:
×
Ibu klien mengatakan klien mengalami sesak napas disertai
batuk produktif
DO
:
×
Klien mengalami sesak napas
×
Pernapasan klien cepat dan dangkal
×
Frekuensi 56x/menit
×
terdengar ronki,
×
batuk produktif
|
Setelah
dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam gangguan bersihan jalan napas
teratasi
KH:
×
Tidak terdapat ronki
×
Tidak sesak napas
×
Pernapasan normal
×
Frekuensi napas 20-40 x/m
×
Batuk hilang/berkurang
|
1.
Lakukan pendekatan pada keluarga secara
therapiutik
2.
Kaji frekuensi napas dan lakukan Auskultasi Suara
2 – 4 Jam
3.
Berikan posisi kepala lebih tinggi dari posisi
badan dan kaki.
4.
Ubah posisi klien sesering mungkin tiap 2 jam
5.
Berikan minuman hangat sesering mungkin (minimal
3x sehari)
6.
Lakukan suction bila perlu
7.
Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi O2
8.
Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi
obat “ ekspektoran dan bronkodilator”
|
1.
Pendekatan pada keluarga secara therapiutic dapat
menciptakan hubungan yang baik.
2.
Mengetahui obstruksi pada saluran nafas dan
manifestainya pada suara nafas
3.
penurunan diafragma dapat membantu ekspansi paru
lebih maximal.
4.
Posisi klien yang tetap secara terus menerus dapat
mengakibatkan akumulasi sekret dan cairan pada lobus yang berada di bagian
bawah.
5.
Minuman hangat dapat membantu mengencerkan
dahak/mucus
6.
Peninggkatan mucus/lendir di saluran nafas dapat
menyumbat jalan nafas
7.
Untuk memenuhi kebutuhan O2
8.
Untuk membantu mengencerkan dahak dan
memvasodilatasi saluran napas
|
RENCANA TINDAKAN
KEPERAWATAN
NO
|
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
|
TUJUAN
|
RENCANA
TINDAKAN
|
RASIONAL
|
2.
|
Gangguan
Pola Tidur b.d Sesak dan batuk produktif
DS
:
×
Ibu klien mengatakan anaknya susah tidur
×
Ibu klien mengatakan klien rewel
DO
:
×
Sesak napas
×
Frekuensi napas 56 x/m
×
Batuk produktif
×
Sering menagis
×
Klien hanya tidur siang 1 jam dan tidur malam 3
jam
|
Setelah
dilakukan tindakan keperawatan selama 2x 24 jam gangguan pola tidur teratasi
KH
:
×
Klien bisa tidur nyenyak
×
Tidur 12-13 Jam perhari
×
Sesak napas klien berkurang/hilang ( 20-40/m )
×
Klien tidak rewel
|
1.
Berikan posisi yang nyaman/semi fowler saat klien tidur
2.
Anjurkan kepada orang tua klien untuk selalu
disamping klien
3.
Kondisikan agar lingkungan selalu kondusif/ tenang
dan hening
4.
Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian O2
5.
Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian
Bronkodilator dan mukolitik
|
1.
Untuk meningkatkan ekspansi paru sehingga
mengurangi sesak
2.
Untuk memberikan rasa aman pada klien sehingga
klien merasa nyaman
3.
Membuat klien merasa lebih nyaman
4.
Untuk memenuhi kebutuhan O2
5.
Untuk memvasodilatasi saluran napas serta
mengencerkan dahak
|
RENCANA TINDAKAN
KEPERAWATAN
NO
|
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
|
TUJUAN
|
RENCANA
TINDAKAN
|
RASIONAL
|
3.
|
Gangguan
pemenuhan nutrisi tubuh b.d anoreksia
DS
:
×
Ibu klien mengatakan anaknya tidak mau makan sejak
satu hari yang lalu
DO:
×
Klien tidak mau makan saat diberikan makanan bubur
dari RS
×
Klien hanya mau minum ASI
|
Setelah
dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam gangguan ppemenuhan nutrisi
terratasi
KH:
×
Klien mau makan makanan yang disediakan rumah
sakit atau yang diberikan orang tuanya serta tetap minum ASI
|
1.
Kaji reflek menelan klien
2.
Anjurkan kepada keluarga/orang tua klien untuk
menjaga kebersihan mulut klien
3.
Anjurkan kepada keluarga klien untuk memberikan
makanan yang disukai klien ( selagi tidak kontraindikasi dengan penyakitnya)
4.
Berikan makanan selagi hangat, dengan porsi
sedikit tapi sering
5.
Anjurkan Ibu klien untuk tetap memberikan ASI
dengan porsi lebih sering
6.
Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi
obat.
|
1.
Untuk mengetahui kemampuan menelan klien
2.
Kebersihan mulut mempengaruhi nafsu makan klien
3.
Klien akan lebih tertarik untuk makan makanan yang
disukainya
4.
Untuk meningkatkan pemasukan oral secara periodic
5.
Untuk tetap menjaga kebutuhan nutrisi klien tetap
terpenuhi
6.
Sebagai penatalaksanaan medis untuk mempercepat
perbaikan kondisi klien
|
CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal
Waktu
|
No.Dx
Kep
|
Implementasi
(Respon/Hasil)
|
Paraf
|
Evaluasi
(SOAP)
|
Senin
07 juli
2014
|
Gangguan
bersihan jalan napas b.d peningkatan produksi sputum/mukus/sekret
|
1.
Melakukan pendekatan pada keluarga secara
therapiutik.
RH :
-
Keluarga sangat kooperatif terhadap tindakan yang
diberikan kepada An.S
2.
Mengkaji frekuensi napas dan melakukan Auskultasi
suara napas 2 – 4 Jam
RH:
-
Napas klien 56 x/m
-
Pada pemeriksaan auskultasi didapatkan bunyi ronki
d lobus paru kanan dan kiri
3.
Memberikan posisi kepala lebih tinggi dari posisi
badan dan kaki saat tidur/istirahat.
RH:
-
Klien tampak lebih nyaman dan pernapasan tampak
teratur
4.
Membrerikan minuman hangat sesering mungkin(minimal
3x sehari )
RH :
-
Saat diberikan air putih hangat klien tidak mau
minum
5.
Memberian terapi O2 saat klien sesak napas
RH :
-
Klien mendapatkan terapi O2 1 Lpm
6.
Memberikan terapi obat inhalasi dan oral “ ekspektoran bronkodilator”
RH :
-
Klien mendapatkan obat Ventolin 3x ½ dengan nebulizer ( pukul 08.00, 12.00,
17.00 Wib)
-
Klien mendapatkan Ambroksol sirup 3x ¼
( pukul 08.00, 12.00, 17.00 Wib)
|
S :
-
Ibu
klien mengatakan An.s masih sesak napas dan masih batuk-batuk
O :
-
RR
56x/m
-
Napas
cepat dan dangkal
-
Batuk
produktif
A :
-
Masalah
belum teratasi
P :
-
Lanjutkan
intervensi :
1.
Kaji frekuensi napas dan lakukan Auskultasi Suara
2 – 4 Jam
2.
Berikan posisi kepala lebih tinggi dari posisi
badan dan kaki.
3.
Berikan minuman hangat sesering mungkin
4.
Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi O2
5.
Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi
obat “ ekspektoran dan bronkodilator
|
CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal
Waktu
|
No.Dx
Kep
|
Implementasi
(Respon/Hasil)
|
Paraf
|
Evaluasi
(SOAP)
|
Senin
07 juli
2014
|
Gangguan
Pola Tidur b.d Sesak napas dan Batuk Produktif
|
1.
Memberikan posisi yang nyaman/semi fowler saat klien tidur
RH:
-
Klien terlihat lebih nyaman dengan posisi ini
2.
Menganjurkan kepada orang tua klien untuk selalu
disamping klien
RH:
-
Ibu klien selalu d samping klien dan menjaga klien
setiap saat
3.
Mengkondisikan agar lingkungan selalu kondusif/
tenang dan hening
RH:
-
Pengunjung dibatasi dan hanya satu orang yang
menunggu pasien.
-
Dengan lingkungan yang hening dan tenang klien
lebih terlihat rileks dan nyaman serta rewelnya berkurang
-
Klien tidur siang 2 jam dan malam 3 jam
4.
Memberikan O2 saat klien sesak napas
RH:
-
Klien diberikan terapi O2 1Lpm
5.
Memberikan terapi obat inhalasi dan oral “Bronkodilator
dan mukolitik”
RH :
-
Klien mendapatkan obat Ventolin 3x ½ dengan nebulizer
( pukul 08.00, 12.00, 17.00 Wib)
-
Klien mendapatkan Ambroksol sirup 3x ¼
-
( pukul 08.00, 12.00, 17.00 Wib)
|
S:
-
Ibu klien mengatakan masih susah tidur namun
rewelnya berkurang
O
:
-
Klien masih tampak sesak
-
Batuk produktif
-
Klien tidur siang 2 jam dan malam 3 jam
A
:
-
Masalah belum teratasi
P
:
-
Lanjutkan intervensi :
1.
Berikan posisi yang nyaman/semi fowler saat klien tidur
2.
Anjurkan kepada orang tua klien untuk selalu
disamping klien
3.
Kondisikan agar lingkungan selalu kondusif/ tenang
dan hening
4.
Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian O2
5.
Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian
Bronkodilator dan mukolitik
|
CACATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal
Waktu
|
No.Dx
Kep
|
Implementasi
(Respon/Hasil)
|
Paraf
|
Evaluasi
(SOAP)
|
Senin
07 juli
2014
|
Gangguan
pemenuhan nutrisi tubuh b.d anoreksia
|
1.
Mengkaji reflek menelan klien
RH:
-
Reflek menelan klien dalam kondisi baik
2.
Mengananjurkan kepada keluarga/orang tua klien
untuk menjaga kebersihan mulut klien
RH:
-
Ketika ibu klien ingin menyikat gigi klien klien
tidak mau dan klien menangis
-
Ibu klien ingin membantu An.s berkumur menggunakan
air hangat tapi An.s tidak mau juga
3.
Menganjurkan kepada keluarga klien untuk
memberikan makanan yang disukai klien ( selagi tidak kontraindikasi dengan
penyakitnya)
RH
:
-
An.s menyukai bubur kacang hijau
-
Saat diberikan bubur kacang hijau An.S tidak mau
memakannya
4.
Menganjurkan Ibu klien untuk tetap memberikan ASI
dengan porsi lebih sering
RH
:
-
Klien diberikan minum ASI oleh ibu setiap 4 jam
sekali, namun ibu klien mengatakan klien hanya minum sedikit
|
S
:
-
Ibu klien mengatakan An.S masih sulit untuk
makan/tidak mau makan
0
:
-
Klien tidak memakan sama sekali makanan yang
diberikan RS.
-
Saat diberikan bubur kacang hijau makanan
kesukaannya, klien tetap tidak mau makan
-
Klien hanya minum ASI
A
:
-
Masalah belum teratasi
P
:
-
Lanjutkan intervensi :
1.
Anjurkan kepada keluarga/orang tua klien untuk
menjaga kebersihan mulut klien
2.
Anjurkan kepada keluarga klien untuk memberikan
makanan yang disukai klien ( selagi tidak kontraindikasi dengan penyakitnya)
3.
Berikan makanan selagi hangat, dengan porsi
sedikit tapi sering
4.
Anjurkan Ibu klien untuk tetap memberikan ASI
dengan porsi lebih sering
5.
Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi
obat.
|
CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal
Waktu
|
No.Dx
Kep
|
Implementasi
(Respon/Hasil)
|
Paraf
|
Evaluasi
(SOAP)
|
Selasa
8 juli
2014
|
Gangguan bersihan
jalan napas b.d peningkatan produksi sputum/mukus/sekret
|
1.
Mengkaji frekuensi napas dan lakukan Auskultasi
Suara 2 – 4 Jam
RH:
-
Napas klien 42 x/m
-
Pada pemeriksaan auskultasi di lobus paru kanan
dan kiri bunyi ronki menurun/berkurang/ tidak terdengar jelas
2.
Memberikan posisi kepala lebih tinggi dari posisi
badan dan kaki saat tidur/istirahat.
RH:
-
Klien tampak lebih nyaman dan pernapasan tampak
teratur
.
3.
Membrerikan minuman hangat sesering
mungkin(minimal 3x sehari )
RH :
-
Saat diberikan air putih hangat klien hanya mau
minum sedikit
4.
Memberikan terapi obat inhalasi dan oral “ ekspektoran bronkodilator”
RH :
-
Klien mendapatkan obat Ventolin 3x ½ dengan nebulizer ( pukul 08.00, 12.00,
17.00 Wib)
-
Klien mendapatkan Ambroksol sirup 3x ¼
( pukul 08.00, 12.00, 17.00 Wib)
|
S
:
-
Ibu klien mengatakan An.S sesaknya berkurang
O
:
-
Klien sudah tidak terpasang 02
-
Frekuensi napas 42x/m
-
Napas teratur
A
:
-
Masalah teratasi sebagian
P
:
-
Lanjutkan Intervensi :
1.
Kaji frekuensi napas dan lakukan Auskultasi Suara
2 – 4 Jam
2.
Berikan posisi kepala lebih tinggi dari posisi
badan dan kaki.
3.
Berikan minuman hangat sesering mungkin
4.
Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi O2
jika klien sesak
5.
Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi
obat “ ekspektoran dan bronkodilator
|
CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal
Waktu
|
No.Dx
Kep
|
Implementasi
(Respon/Hasil)
|
Paraf
|
Evaluasi
(SOAP)
|
Selasa
8 juli
2014
|
Gangguan Pola
Tidur b.d Sesak napas dan Batuk Produktif
|
1.
Memberikan posisi yang nyaman/semi fowler saat klien tidur
RH:
-
Klien terlihat lebih nyaman dengan posisi ini
2.
Menganjurkan kepada orang tua klien untuk selalu
disamping klien
RH:
-
Ibu klien selalu d samping klien dan menjaga klien
setiap saat
-
Saat ibu klien ada keperluan ayah klien
menggantikan untuk menjaga klien
3.
Mengkondisikan agar lingkungan selalu kondusif/
tenang dan hening
RH:
-
Pengunjung dibatasi dan hanya satu orang yang
menunggu pasien.
-
Dengan lingkungan yang hening dan tenang klien
lebih terlihat rileks dan nyaman serta tidak rewel
4.
Memberikan terapi obat inhalasi dan oral “Bronkodilator
dan mukolitik”
RH :
-
Klien mendapatkan obat Ventolin 3x ½ dengan nebulizer
( pukul 08.00, 12.00, 17.00 Wib)
-
Klien mendapatkan Ambroksol sirup 3x ¼
-
( pukul 08.00, 12.00, 17.00 Wib)
|
S
:
-
Ibu klien mengatakan lebih sering tidur dan lebih
mudah untuk tidur
O
:
-
Klien tidur di siang hari dengan total 4 jam dan
malam hari dengan total 6 jam
-
Pola nafas klien teratur dengan frekuensi 42 x/m
-
Sudah tak terpasang O2
-
Klien terlihat lelap dalam tidurnya
A
:
-
Masalah teratasi sebagian
P
:
-
Lanjutkan intervensi :
1.
Berikan posisi yang nyaman/semi fowler saat klien tidur
2.
Anjurkan kepada orang tua klien untuk selalu
disamping klien
3.
Kondisikan agar lingkungan selalu kondusif/ tenang
dan hening
4.
Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian O2 saat
klien sesak
5.
Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian
Bronkodilator dan mukolitik
|
CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal
Waktu
|
No.Dx
Kep
|
Implementasi
(Respon/Hasil)
|
Paraf
|
Evaluasi
(SOAP)
|
Selasa
8 juli
2014
|
Gangguan
pemenuhan nutrisi tubuh b.d anoreksia
|
1.
Mengananjurkan kepada keluarga/orang tua klien
untuk menjaga kebersihan mulut klien
RH:
-
Ketika ibu klien ingin menyikat gigi klien klien
tidak mau dan klien menangis
-
Ibu klien ingin membantu An.s berkumur menggunakan
air hangat tapi An.s tidak mau juga
2.
Menganjurkan kepada keluarga klien untuk
memberikan makanan yang disukai klien ( selagi tidak kontraindikasi dengan
penyakitnya)
RH
:
-
An.s menyukai bubur kacang hijau
-
Saat diberikan bubur kacang hijau An.S klien mau
makan namun hanya 5 sendok makan
3.
Menganjurkan Ibu klien untuk tetap memberikan ASI
dengan porsi lebih sering
RH
:
-
Klien diberikan minum ASI oleh ibu setiap 4 jam
sekali, dan Ibu klien mengatakan klien sudah lebih banyak minum ASI nya
ketimbang hari kemaren.
|
S
:
-
Ibu klien mengatakan An.S sudah mau makan walaupun
sedikit
0
:
-
Klien sudah mau makan bubur kacang hijau 5 sendok
makan
-
Klien minum ASI 4 jam sekali dan lebih banyak dari
hari kemaren
A
:
-
Masalah teratasi sebagian
P
:
-
Lanjutkan intervensi :
1.
Anjurkan kepada keluarga/orang tua klien untuk
menjaga kebersihan mulut klien
2.
Anjurkan kepada keluarga klien untuk memberikan
makanan yang disukai klien ( selagi tidak kontraindikasi dengan penyakitnya)
3.
Berikan makanan selagi hangat, dengan porsi
sedikit tapi sering
4.
Anjurkan Ibu klien untuk tetap memberikan ASI
dengan porsi lebih sering
5.
Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi
obat
|
CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal
Waktu
|
No.Dx
Kep
|
Implementasi
(Respon/Hasil)
|
Paraf
|
Evaluasi
(SOAP)
|
Rabu
9 juli
2014
|
Gangguan bersihan
jalan napas b.d peningkatan produksi sputum/mukus/sekret
|
1.
Mengkaji frekuensi napas dan lakukan Auskultasi
Suara 2 – 4 Jam
RH:
-
Napas klien 35 x/m
-
Pada pemeriksaan auskultasi di lobus paru kanan
dan kiri bunyi ronki sudah tidak terdengar
2.
Memberikan posisi kepala lebih tinggi dari posisi
badan dan kaki saat tidur/istirahat.
RH:
-
Klien tampak lebih nyaman dan pernapasan tampak
teratur
.
3.
Membrerikan minuman hangat sesering
mungkin(minimal 3x sehari )
RH :
-
Saat diberikan air putih hangat klien hanya mau
minum sedikit
4.
Memberikan terapi obat inhalasi dan oral “ ekspektoran bronkodilator”
RH :
-
Klien mendapatkan obat Ventolin 3x ½ dengan nebulizer ( pukul 08.00, 12.00,
17.00 Wib)
-
Klien mendapatkan Ambroksol sirup 3x ¼
( pukul 08.00, 12.00, 17.00 Wib)
|
S
:
-
Ibu klien mengatakan An.S sudah tidak sesak lagi
dan batuknya sudah sangat berkurang
O
:
-
Klien sudah tidak terpasang 02
-
Frekuensi napas 35x/m
-
Napas teratur
-
Klien tampak jarang batuk-batuk
A
:
-
Masalah sudah teratasi
P
:
Pertahankan Intervensi :
1.
Kaji frekuensi napas dan lakukan Auskultasi Suara
4 – 6 Jam sekali
2.
Berikan posisi kepala lebih tinggi dari posisi
badan dan kaki jika klien sesak.
3.
Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi O2
jika klien sesak
4.
Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi
obat “ ekspektoran dan bronkodilator
|
CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal
Waktu
|
No.Dx
Kep
|
Implementasi
(Respon/Hasil)
|
Paraf
|
Evaluasi
(SOAP)
|
Rabu
9 juli
2014
|
Gangguan Pola
Tidur b.d Sesak napas dan Batuk Produktif
|
1.
Memberikan posisi yang nyaman/semi fowler saat klien tidur
RH:
-
Klien terlihat lebih nyaman dengan posisi ini
2.
Menganjurkan kepada orang tua klien untuk selalu
disamping klien
RH:
-
Ibu klien selalu d samping klien dan menjaga klien
setiap saat
-
Saat ibu klien ada keperluan ayah klien
menggantikan untuk menjaga klien
3.
Mengkondisikan agar lingkungan selalu kondusif/
tenang dan hening
RH:
-
Pengunjung dibatasi dan hanya satu orang yang
menunggu pasien.
-
Dengan lingkungan yang hening dan tenang klien
lebih terlihat rileks dan nyaman serta tidak rewel
4.
Memberikan terapi obat inhalasi dan oral “Bronkodilator
dan mukolitik”
RH :
-
Klien mendapatkan obat Ventolin 3x ½ dengan nebulizer
( pukul 08.00, 12.00, 17.00 Wib)
-
Klien mendapatkan Ambroksol sirup 3x ¼
-
( pukul 08.00, 12.00, 17.00 Wib)
|
S
:
-
Ibu klien mengatakan klien sudah bisa tidur
nyenyak dan tidak rewel
O
:
-
Klien tidur di siang hari dengan total 5 jam dan
malam hari dengan total 7 jam
-
Pola nafas klien teratur dengan frekuensi 35 x/m
-
Sudah tak terpasang O2
-
Klien terlihat lelap dalam tidurnya
A
:
-
Masalah sudah teratasi
P
:
Pertahankan intervensi :
1.
Berikan posisi yang nyaman/semi fowler saat klien tidur/saat klien sesak
2.
Anjurkan kepada orang tua klien untuk selalu
disamping klien
3.
Kondisikan agar lingkungan selalu kondusif/ tenang
dan hening
4.
Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian O2 saat
klien sesak
5.
Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian
Bronkodilator dan mukolitik
|
CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal
Waktu
|
No.Dx
Kep
|
Implementasi
(Respon/Hasil)
|
Paraf
|
Evaluasi
(SOAP)
|
Rabu
9 juli
2014
|
Gangguan
pemenuhan nutrisi tubuh b.d anoreksia
|
1.
Mengananjurkan kepada keluarga/orang tua klien
untuk menjaga kebersihan mulut klien
RH:
-
Klien mau berkumur menggunakan pembersih mulut
“listerin”
2.
Menganjurkan kepada keluarga klien untuk
memberikan makanan yang disukai klien ( selagi tidak kontraindikasi dengan
penyakitnya)
RH
:
-
Saat diberikan bubur kacang hijau An.S mau makan sebanyak
9 sendok makan
3.
Menganjurkan Ibu klien untuk tetap memberikan ASI
dengan porsi lebih sering
RH
:
-
Klien diberikan minum ASI oleh ibu setiap 4 jam
sekali, dan ibu klien mengatakan klien minum ASI nya banyak seperti saat
klien sebelum sakit
|
S
:
-
Ibu klien mengatakan An.S sudah mau makan cukup
banyak
0
:
-
Saat diberikan bubur kacang hijau An.S mau makan
sebanyak 9 sendok makan
-
Klien minum ASI 4 jam sekali dan klien minum ASI
nya banyak seperti saat klien sebelum sakit
A
:
-
Masalah teratasi sebagian
P
:
Lanjutkan intervensi :
1.
Anjurkan kepada keluarga/orang tua klien untuk
menjaga kebersihan mulut klien
2.
Anjurkan kepada keluarga klien untuk memberikan
makanan yang disukai klien ( selagi tidak kontraindikasi dengan penyakitnya)
3.
Berikan makanan selagi hangat, dengan porsi
sedikit tapi sering
4.
Anjurkan Ibu klien untuk terus tetap memberikan
ASI
|
BAB
IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bronkopnemonia
adalah infeksi atau peradangan pada jaringan paru terutama alveoli atau
parenkim yang sering menyerang pada anak – anak. Penyebab Broncopneumonia
adalah bakteri, virus, jamur, dan protozoa. Adapun manifestasi klinis yang
ditimbulkan antara lain cyanosis, nafas cuping hidung, takikardia, dipsnea,
gelisah, stridor, retraksi otot dada dan sesak. Komplikasi dapat muncul jika
terjadi penyebaran infeksi seperti meningitis, otitis media, perikarditis,
bronkiektasis, empiema dan lain-lain.
B. Saran
Penulis
mengharapakan makalah ini dapat dijadikan sebagai pedoman dalam memberikan
asuhan keperawatan dan dijadikan sebagai tambahan sumber bahan kuliah pada mata
kuliah keperawatan anak di program S1 Keperawatan. Penulis juga menyadari bahwa
dalam penulisan makalah ini tidak luput dari salah dan kekhilafan, untuk itu
penulis mengharapakan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun.
DAFTAR
PUSTAKA
1. Aziz
Alimul Hidayat. 2006. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak Edisi 2.
Jakarta : Salemba Medika
2. Doenges,
Marilynn.(2000). Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi 3, Jakata : EGC.
3. DR.
Nursalam, M.Nurs, dkk. 2005. Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak.
Jakarta : Salemba Medika
4. Mansjoer
Arif : Pneumonia dalam Kapita selekta Kedokteran jilid 2, edisi 3. Media
Aesculapius FKUI, Jakarta : 2005
5. Staff
Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FKUI : Pneumonia dalam buku kuliah jilid 3 Imu
Kesehatan Anak. Bagian Ilmu Kesehatan anak FKUI: Jakarta, 2006
LEMBAR
KONSUL
Hari/
Tanggal
|
Keterangan
|
Paraf
|
Pembimbing Lahan Pembimbing
Akademik
(
………………………) (……………………….)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar