KITA HARUS JADI GENERASI BANGSA YANG KREATIF

KITA HARUS JADI GENERASI BANGSA YANG KREATIF
BERBAGI ILMU

Kamis, 18 Desember 2014

ASUHAN KEPERAWATAN BRONKOPNEUMONIA



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Bronkopneumonia adalah peradangan akut pada paru-paru yang mengenai satu atau beberapa lobus. Bronkopneumonia merupakan penyumbang kematian balita di dunia sekitar 1,6-2,2 juta balita dengan proporsi 19%. Masalah yang sering muncul pada klien dengan Boncopnemonia adalah tidak efektifnya bersihan jalan napas, resiko tonggi terhadap infeksi, klurang pengetahuan, intolerasnsi aktivitas, tidak efektifnya pola napas. Hasil penelitian diperoleh trend kunjungan penderita bronkopneumonia berdasarkan data tahun 2005-2009 menunjukkan penurunan dengan persamaan garis Y= 16,6-X. Proporsi berdasarkan sosiodemografi yaitu kelompok umur 2-11 bulan 48,5%, sex ratio168%, dan Kota Medan 71,0%. Bronkopneumonia berat 28,0%, jumlah kunjungan berulang satu kali 94,1%, gizi buruk 4,2%, imunisasi tidak lengkap 82,9%, pendidikan ayah dan ibu SLTA dan Akademi/PT masing –masing 42,9% dan 42,1%, pekerjaan ayah pegawai swasta 39,1%, ibu rumah tangga 45,5%, jumlah anak orang tua tiga 60,0%, anak ke tiga 60,0%, lama rawatan rata-rata 4,70 hari, dan meninggal 4,8%. Jika broncopnemonia terlambat didiagnosa atau terapi awal yang tidak memadai pada broncopnemonia dapat menimbulka empisema, rusaknya jalan napas, bronkitis, maka diperlukan asuhan keperawatan secara menyeluruh yang meliputi aspek promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif untuk mencegah komplikasi yang mungkin terjadi. Untuk itu, berdasarkan uraian diatas, kami merasa perlu membahas dan menelaah lebih dalam mengenai penyakit broncopneumonia untuk dapat mengetahui bagaimana melakukan asuhan keperawatan pada pasien bronkopnemonia dengan pendekatan proses keperawatan yang benar.




B.     Tujuan
1.      Tujuan Umum
Untuk dapat mengetahui bagaimana asuhan keperawatan yang tepat pada pasien dengan penyakit broncopneumonia.
2.      Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus penulisan makalah ini adalah :
a.       Untuk memahami tentang penyakit Broncopneumonia yang terjadi pada anak.
b.      Mampu memberikan asuhan keperawatan pada anak dengan Broncopneumonia sesuai dengan pedoman pemberian asuhan keperawatan yang baik.












BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A.    Definisi
Bronkpneumonia adalah suatu radang paru yang disebabkan oleh bermacam-macam penyebab seperti bakteri, virus, jamur dan benda asing. (Ngastiyah. 2005: 57)
Bronkopneumonia adalah suatu radang parenkim paru yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur ataupun benda asing yang ditandai dengan gejala panas yang tinggi, gelisah, dispnoe, nafas cepat dan dangkal, muntah, diare, batuk kering dan produktif.(A.Aziz.Alimul Hidayat,2008 : 80)
Bronkopneumonia digunakan unutk menggambarkan pneumonia yang mempunyai pola penyebaran berbercak, teratur dalam satu atau lebih area terlokalisasi didalam bronki dan meluas ke parenkim paru yang berdekatan di sekitarnya. Pada bronkopneumonia terjadi konsolidasi area berbercak. (Smeltzer,2001).
Bronkopneumonia adalah inflamasi paru dengan proses konsolidasi dan eksudasi, akibat aspirasi bahan yang terinfeksi ke dalam paru-paru yang dimulai disekitar bronkus dan bronkiolus. (Barbara F. Weller. 2005: 535)
Bronkopneumonia adalah terjadi pada ujung akhir bronkiolus yang tersumbat oleh eksudat mukopurulen untuk membentuk bercak, konsolidasi dalam lobus yang berada didekatnya. (Donna. L.Wong.2000:     460)
Bronchopneomonia adalah penyebaran daerah infeksi yang berbercak dengan diameter sekitar 3 sampai 4 cm mengelilingi dan juga melibatkan bronchi. (Sylvia A. Price & Lorraine M.W, 1995 : 710)



B.     Etiologi
Secara umun individu yang terserang bronchopneumonia diakibatkan oleh adanya penurunan mekanisme pertahanan tubuh terhadap virulensi organisme patogen. Orang yang normal dan sehat mempunyai mekanisme pertahanan tubuh terhadap organ pernafasan yang terdiri atas : reflek glotis dan batuk, adanya lapisan mukus, gerakan silia yang menggerakkan kuman keluar dari organ, dan sekresi humoral setempat. 
Timbulnya bronchopneumonia disebabkan oleh virus, bakteri, jamur, protozoa, mikobakteri, mikoplasma, dan riketsia. (Sandra M. Nettiria, 2001 : 682) antara lain:
o   Bakteri : Streptococcus, Staphylococcus, H. Influenzae, Klebsiella.
o   Virus     :Legionella pneumonia
o   Jamur    : Aspergillus spesies, Candida albicans
o   Aspirasi makanan, sekresi orofaringeal atau isi lambung ke dalam paru-paru
o   Terjadi karena kongesti paru yang lama.
o   Sebab lain dari pneumonia adalah akibat flora normal yang terjadi pada pasien yang daya tahannya terganggu, atau terjadi aspirasi flora normal yang terdapat dalam mulut dan karena adanya pneumocystis cranii, Mycoplasma. (Smeltzer & Suzanne C, 2002 : 572 dan Sandra M. Nettina, 2001 : 682)

C.     Patofisiologi
D.    Manifestasi Klinis
Tanda gejala yang muncul pada bronkopneumonia adalah:
-        Kesulitan dan sakit pada saat pernafasan
-        Nyeri pleuritik
-        Nafas dangkal dan mendengkur
-        Takipnea
-        Bunyi nafas di atas area yang menglami konsolidasi
-        Mengecil, kemudian menjadi hilang
-        Krekels, ronki,
-        Gerakan dada tidak simetris
-        Menggigil dan demam 38,8 ° C sampai 41,1°C, delirium
-        Diafoesis
-        Anoreksia
-        Malaise
-        Batuk kental, produktif Sputum kuning kehijauan kemudian berubah menjadi kemerahan atau berkarat
-        Gelisah
-        Sianosis Area sirkumoral, dasar kuku kebiruan
-        Masalah-masalah psikososial : disorientasi, ansietas, takut mati
(Martin tucker, Susan. 2000_247)







E.     Pemeriksaan Penunjang
Untuk dapat menegakkan diagnosa keperawatan dapat digunakan cara:
-        Pemeriksaan Laboratorium
a.       Pemeriksaan darah
Pada kasus bronchopneumonia oleh bakteri akan terjadi leukositosis (meningkatnya jumlah neutrofil). (Sandra M. Nettina, 2001 : 684)
b.      Pemeriksaan sputum
Bahan pemeriksaan yang terbaik diperoleh dari batuk yang spontan dan dalam. Digunakan untuk pemeriksaan mikroskopis dan untuk kultur serta tes sensitifitas untuk mendeteksi agen infeksius. (Barbara C, Long, 1996 : 435)
c.       Analisa gas darah untuk mengevaluasi status oksigenasi dan status asam basa. (Sandra M. Nettina, 2001 : 684)
d.      Kultur darah untuk mendeteksi bakteremia
e.       Sampel darah, sputum, dan urin untuk tes imunologi untuk mendeteksi antigen mikroba. (Sandra M. Nettina, 2001 : 684)
-        Pemeriksaan Radiologi
a.       Rontgenogram Thoraks
Menunjukkan konsolidasi lobar yang seringkali dijumpai pada infeksi pneumokokal atau klebsiella. Infiltrat multiple seringkali dijumpai pada infeksi stafilokokus dan haemofilus. (Barbara C, Long, 1996 : 435)
b.      Laringoskopi/ bronkoskopi untuk menentukan apakah jalan nafas tersumbat oleh benda padat. (Sandra M, Nettina, 2001)




F.      Penatalaksanaan
1.      Penatalaksanaan Medis
-        Antibiotic seperti ; penisilin, eritromicin, kindomisin, dan sefalosforin, cefotaxime, dll
-        Terapi oksigen (O2)
-        Nebulizer, untuk mengencerkandahak yang kental dan pemberian bronkodilator.
2.      Penatalaksanaan Keperawatan
-        Menjaga kelancaran pernapasan
-        Kebutuhan istirahat
-        Kebutuhan nutrisi dan cairan
-        Mengontrol suhu tubuh
-        Mencegah komplikasi atau gangguan rasa nyaman dan nyaman
(Arief Mansjoer,2000).

G.    Komplikasi
Komplikasi yang mungkin muncul adalah :
-        Atelektasis      :    Pengembangan paru yang tidak sempurna.
-        Emfisema        :    Terdapatnya pus pada rongga pleura.
-        Abses paru      :    Pengumpulan pus pada jaringan paru yang meradang.
-        Infeksi sistemik
-        Endokarditis    :    Peradangan pada endokardium.
-        Meningitis        :    Peradangan pada selaput otak.








H.    Diagnosa Keperawatan yang Mungkin Muncul
1.      Bersihan jalan napas tidak efektif  berhubungan dengan penumpukan secret
2.      Pola napas tidak efektif berhubungan dengan kompliance menurun
3.      Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan penumpukan secret
4.      Hipertermi berhubungan dengan inflamasi
5.      Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake inadekuat
6.      Kekurangan volume cairan berhubungan dengan proses evaporasi.
7.      Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan tubuh.















Rencana Intervensi keperawatan
No
Diagnosa Keperawatan
Tujuan
Intervensi
Rasional
1
Bersihan jalan napas tidak efektif b.d penumpukan sekret
Setelah dilakukan tindakan kep.selama 3x24 jam gangguan bersihan jalan napas teratasi

KH:
-          Bunyi napas bersih
-          RR normal
-          Tidak sesak
-          Tidak sianosis
-          Klien tampak tidak batuk
-          Sekret dapat  keluar pada waktu batuk
-          Pada saat diauskultasi tidak terdengar suara ronchi
1.      Observasi tanda tanda vital (nadi, respirasi, suhu, tekanan darah )
2.      Kaji frekuensi pernafasan, catat rasio inspirasi/ ekspirasi
3.      Auskultasi bunyi nafas, catat adanya bunyi nafas. Misalnya: mengi, krekels dan ronki.
4.      Ajarkan klien batuk efektif
5.      Berikan posisi semi fowler
6.      Berikan minum hangat sedikit sedikit tapi sering
7.      Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi obat bronkodilator dan mukolitik

1.      Untuk mengetahui keadaan umum klien
2.      Untuk mengetahui status pernafasan klien
3.      Bersihan jalan nafas yang tidak efektif dapat dimanifestasikan dengan adanya bunyi nafas adventisius
4.      Untuk membantu mengeluarkan sekret.
5.      Posisi semi fowler akan mempermudah pasien untuk bernafas
6.      Hidrasi menurunkan kekentalan sekret dan mempermudah pengeluaran.
7.      Untuk membantu mengencerkan dahak dan memvasodilatasi saluran napas


            Rencana Intervensi Keperawatan
No
Diagnosa Keperawatan
Tujuan
Intervensi
Rasional
1
Hipertermi b.d inflamasi terhadap infeksi saluran nafas ditandai dengan peningkatan suhu tubuh, mengigil, akral teraba panas.
Setelah dilakukan tindakan kep.selama 1x24 jam suhu tubuh klien kembali normal

KH:
-          suhu pasien turun atau normal (36,5 – 37,5°C)
-            pasien tidak menggigil
-          akral teraba hangat


1.      Kaji  TTV klien tiap 4-6 jam sekali
2.      Berikan kompres hangat basah pada ketiak, lipatan paha, kening
3.      Anjurkan pasien untuk banyak minum
4.      Anjurkan mengenakan pakaian yang minimal atau tipis
5.      Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian antipiretik sesuai indikasi
1.      Untuk mengetahui keadaan umum klien
2.      Menurunkan suhu tubuh secara konduksi
3.      Peningkatan suhu tubuh mengakibatkan penguapan cairan tubuh meningkat, sehingga diimbangi dengan intake cairan yang banyak
4.      Pakaian yang tipis mengurangi penguapan cairan tubuh
5.      Antipiretik efektif untuk menurunkan demam





Rencana Intervensi Keperawatan
No
Diagnosa Keperawatan
Tujuan
Intervensi
Rasional
1
Nutrisi kurang dari kebutuhan b.d  intake inadekuat
Setelah dilakukan tindakan kep.selama 2x24 jam kebutuhan nutruisi bisa terpenuhi dengan baik.
KH:
-           nafsu makan pasien meningkat
-          Klien tidak lemas
-          BB pasien ideal, mual muntal berkurang



1.      Kaji reflek menelan klien
2.      Monitor BB / hari dengan timbangan yang sama
3.      Lakukan Oral hygiene setiap selesai memberikan makan
4.      Kaji makanan kesukaan klien dan Berikan Makanan kesukaan klien
5.      Berikan makanan selagi hangat dengan porsi sedikit tapi sering
6.      Monitor intake dan output
7.      Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi farmakologi
1.      Untuk mengetahui kemampuan menelan klien
2.      Mengetahui status perkembangan nutrisi klien
3.      Mencegah terjadinya kebasian sisa makanan dan terjadinya pertumbuhan jamur
4.      Meningkatkan keinginan untuk makan
5.      Meningkatkan pemasukan via oral klie
6.      Mengetahui status keseimbangan nutrisi dalam tubuh
7.      Untuk mempercepat proses perbaikan kondisi klien



BAB III
STUDY CARE

ASUHAN KEPERAWATAN
PADA AN.S DENGAN BRONKOPNEUMONIA
DI RUANG ANAK E1, RSUD A.DADI TJOKRODIPO BANDAR LAMPUNG

Ruang/Kelas              :  Anak E1
No MR/CM               : 17763-14
Tgl Masuk RS            : 7 Juli 2014
Tgl Pengkajian           : 7 Juli 2014
Pukul                         : 09.30 WIB


1.      DATA DASAR
A.    Identitas Klien
Nama                                     : An.S
Usia                                       : 13 Bulan
Status Perkawinan                 : -
Pekerjaan                               : -
Agama                                   : Islam
Pendidikan                            : -
Suku                                      : Jawa
Bahassa yg Digunakan          : Indonesia
Alamat Rumah                      : Jl.KP Gunung Sanan Wasiaga
Sumber Biaya                        : BPJS
Tanggal Mask RS                  : 07 Juli 2014
Diagnosa Medis                     : Bronkopneumonia

B.     Suber Informasi ( Penanggung Jawab )
Nama                                     : Ny.A
Umur                                     : 31 th
Hubungan Dg Klien              : Ibu Klien
Pendidikan                            : SMA
Pekerjaan                               : Ibu Rumah Tangga
Alamat                                   : Jl.KP Gunung Sanan Wasiaga

2.      RIWAYAT KESEHATAN
A.    Riwayat Kesehatan Masuk Rs
Ibu klien mengatakan sudah satu hari yang lalu An.S mengalami demam disertai flu dan batuk-batuk, ibu klien mengatakan sebelum sakit klien sering dikasih minum Es teh oleh ibunya yang dibeli dari tempat jualan dekat rumahnya. Lalu klien tiba-tiba badannya panas batuk dan flu disertai sesak napas. Sehingga An.S dibawa ke Rumah Sakit oleh keluarganya pada 07 juli 2014 pukul 08.00 WIB.

B.     Riwayat Kesehatan Saat Pengkajian
1.      Keluhan Utama : Sesak napas
Ibu klien mengatakan klien sesak napas mulai kemarin sore pukul 19.00 WIB, Sesak napas dirasakan sangat berat di dada ditandai dengan nafas ngos-ngosan dengan frekuensi 56 x/m, keluar keringat dingin dan wajahnya pucat, Sesak napas dirasakan  hilang timbul disepanjang hari namun sering muncul dan dirasa berat saat pagi hari dan malam hari. Sesak bertambah saat klien menangis dan bergerak-gerak, dan berkurang saat klien dibaringkan dengan bantal agak tinggi.
2.      Keluhan Penyerta
Klien mengalami demam, disertai batuk produktif, sulit tidur dan susah untuk makan/tidak mau makan/hanya minum ASI saja

C.     Riwayat Kesehatan Lalu
Klien tidak mempunyai riwayat alergi dan sebelumnya klien tidak pernah mengalami penyakit seperti ini.
D.    Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu klien mengatakan dalam keluarganya tidak punya riwayat alergi, tidak ada yang mempunyai riwayat penyakit menular (TBC, Hepatitis) dan penyakit menurun (DM Hipertensi)

E.     Riwayat Psikososial-Spiritual
Klien merupakan anak pertama dan anak tunggal, sehingga klien sangat disayang oleh keluarganya, dan meskipun masih kecil, orang tua kien sering mengajarkan tentang pendidikan agama, saat sehat klien pun ikut belajar mengaji di TPA dekat rumahnya.
F.      Pola Kebiasaan Sehari-hari Sebelum dan Saat Sakit
1)      Pola Nutrisi
a.       Sebelum sakit
Ibu klien mengatakan klien makan 3X sehari komposisi     nasi sayur + lauk dan kadang-kadang buah, serta minum ASI semaunya.
b.      Selama sakit
Ibu klien mengatakan sejak satu hari yang lalu klien belum diberi makan karena klien tidak nafsu makan ditandai dengan klien tidak mau makan dan hanya diberi ASI 4x sehari .saat diberi makanan bubur dari RS klien tidak mau makan sedikit pun.

2)      Pola Eliminasi 
a.       Sebelum sakit
Ibu klien mengatakan klien BAB 2X/hari dengan konsistensi lembek, warna kuning tengguli, bau khas serta BAK 6-7 X/hari dengan warna kuning jernih bau khas.
b.      Selama sakit  
Ibu klien mengatakan sejak tadi malam klien BAB 1X sehari dengan konsistensi agak cair, serta BAK 2X dengan warna kuning jernih, bau khas.
3)      Pola Aktivitas
a.       Sebelum sakit   
Ibu klien mengatakan klien sudah bisa berjalan dengan baik serta tidak perlu dituntun dan klien aktif bermain dengan mainannya.
b.      Selama sakit     
Ibu klien mengatakan sejak tadi malam klien hanya berbaring/digendong ibunya karena sesak yang dirasakannya.
4)      Pola Istirahat Tidur
a.       Sebelum sakit   
Ibu klien mengatakan klien tidur malam pukul 20.00 WIB s/d 05.00 WIB dan tidur pagi/siang ± 5-6 jam.
b.      Selama sakit     
Ibu klien mengatakan sejak tadi malam klien belum dapat tidur nyenyak karena sesak dan sulit untuk tidur. Klien hanya tidur siang 1 jam dan malam 3 jam .Ibu klien mengatakan klien rewel serta sering menangis sehingga membuat cemas ibunya.
5)      Pola Personal Hygiene
a.       Sebelum sakit  
Ibu klien mengatakan klien mandi 2X sehari pakai sabun keramas 2X sehari, ganti baju 2 – 3 X sehari.
b.      Selama sakit     
Ibu klien mengatakan sejak tadi malam klien belum dimandikan, sudah ganti baju 1X.

G.    Pengkajian Fisik
1.      Pemeriksaan Umum        
Kesadaran                   : Compos Mentis ( E : 4, M : 6, V : 5 )
Tekanan Darah            : 120/60 mmHg
Nadi                            : 110 x/m
Pernafasan                   : 56x/m
Suhu                            : 37,4ºC
BB/TB                         : 5,9 Kg/ 52 cm





2.      Pemeriksaan Persistem
a.       Sistem Penglihatan
Mata kiri dan kanan simetris, kebersihan mata baik, kemampuan menggerakkan alis mata baik, Konjungtiva tidak anemis, kelopak mata terlihat sembab, tidak terdapat benjolan, pupil isokor, reflek terhadap cahaya baik, dan klien tidak menggunakan alat bantu penglihatan

b.      Sistem Pendengaran
Telinga kanan dan kiri simetris, tidak terdapat tanda-tanda peradangan, tidak ada serumen maupun cairan yang keluar dari telinga, pendengaran dalam batas normal.

c.       Sistem Wicara
Tidak terdapat kesulitan dan gangguan berbicara.

d.      Sistem Pernapasan
Klien mengalami sesak napas, pernapasan klien cepat dan dangkal, frekuensi 56x/menit .terdengar ronki, batuk produktif, pergerakan dada simetris, pernapasan tidak teratur/ireguler.

e.       Sistem Kardovaskuler
Nadi 110 x/menit dengan irama teratur, denyutan kuat, tidak terdapat distensi vena jugularis, CRT ,< 2 detik, bunyi jantung normal serta tidak ada bunyi jantung tambahan.

f.       Sistem Neurologi
GCS 15 (E : 4, M : 6, V : 5),  tidak terdapat gangguan nervus 1-12, serta kekuatan otot normal.

g.      Sistem Pencernaan
Keadaan mulut baik, kebersihan baik, tidak terdapat tanda-tanda peradangan, namun anak tidak nafsu makan ditandai dengan klien tidak  mau makan dan hanya minum ASI 4x sehari.

h.      Sistem Imunologi
Tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening.

i.        Sistem Endokrin
Tidak ada kelainan pada system endokrin

j.        Sistem Urogenital
Tidak ada gangguan berkemih, tidak terdapat distensi dan nyeri tekan kandung kemih, tidak terpasang katetr serta pada pemeriksaan fisik ginjal dalam kondisi baik.

k.      Sistem Integumen
Keadaan rambut baik,warna rambut hitam,  kebersihan serta kekuatan rambut baik, kebersihan kuku baik dengan warna putih kemerahan, Turgor kulit menurun, membran mukosa kering, pucat, akral hangat, kulit kering.

l.        Sistem Muskuloskeletal
Tidak terdapat keterbatasan gerak, tonus otot baik, tidak terdapat kelainan bentuk tulang sera tidak terdapat tanda-tanda peradangan sendi.
H.    Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Hematologi 7 Juli 2014
Jenis Pemeriksaan
Hasil
Normal
Leukosit
8.840
5000-10000/uL
Dif Count :
-          Basofil
-          Eosinofil
-          N. Staff
-          N. Segmen
-          Limfosit
-          Monosit

0
0
0
28
63
9

0-1  %
1-4 %
2-6 %
50-70 %
20-40 %
2-8 %


Eritrosit
7.420.000
L 4,4-5,5 x 10  /uL
P 3,5-4,5 x 10  / uL
Hb
12,8
L 13,5-18,0 gr/dl
P 12,0-16,0 gr/dl
Ht
41,0
L 40-54 %
P 38-47 %
Trombosit
227.000
150-400x 10 ³/uL





I.       PENATALAKSANAAN
a.       Penatalaksanaan Medis
o   Cefotaxim iv 3x 200 mg
o   Ventolin 3 x ½  amp
o   Ambroksol Sirup 3 x ¼  sendok takar

b.      Penatalaksanaan Keperawatan
o   Memberikan terapi air hangat
o   Memposisikan klien semi fowler
o   Memberikan lingkunan yang tenang dan nyaman
o   Memberikan pendidikan kesehatan

















3.      ANALISA DATA
NO
DATA
MASALAH
ETIOLOGI
1.
DS:
×          Ibu klien mengatakan klien mengalami  sesak napas disertai batuk produktif

DO :
×          Klien mengalami sesak napas
×          Pernapasan klien cepat dan dangkal
×          Frekuensi 56x/menit
×          terdengar ronki,
×          batuk produktif

Gangguan Bersihan Jalan Napas
peningkatan produksi sputum
2
DS :
×          Ibu klien mengatakan anaknya susah tidur
×          Ibu klien mengatakan klien rewel
DO :
×          Sesak napas
×          Batuk produktif
×          Sering menagis
×          Kelopak mata klien sembab
×          Klien hanya tidur siang 1 jam dan tidur malam 3 jam
Gangguan Pola Tidur
Batuk dan sesak nafas
3
DS:
×          Ibu klien mengatakan anaknya tidak mau makan sejak satu hari yang lalu
DO :
×          Klien tidak mau makan saat diberikan makanan bubur dari RS
×          Klien hanya mau minum ASI

Gangguan pemenuhan nutrisi tubuh
Anoreksia/tidak nafsu makan

4.      Diagnosa Keperawatan
1)      Gangguan Bersihhan Jalan Napas b.d Peningkatan Produksi Sputum/secret
2)      Gangguan Pola Tidur b.d Sesak dan batuk produktif
3)      Gangguan Pemenuhan nutrisi tubuh b.d Anoreks


RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
NO
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
TUJUAN
RENCANA
TINDAKAN
RASIONAL
1
Gangguan bersihan jalan napas b.d peningkatan produksi sputum/ secret/mukus

DS :
×          Ibu klien mengatakan klien mengalami  sesak napas disertai batuk produktif
DO :
×          Klien mengalami sesak napas
×          Pernapasan klien cepat dan dangkal
×          Frekuensi 56x/menit
×          terdengar ronki,
×          batuk produktif
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam gangguan bersihan jalan napas teratasi

KH:
×          Tidak terdapat ronki
×          Tidak sesak napas
×          Pernapasan normal
×          Frekuensi napas 20-40 x/m
×          Batuk hilang/berkurang
1.      Lakukan pendekatan pada keluarga secara therapiutik
2.      Kaji frekuensi napas dan lakukan Auskultasi Suara 2 – 4 Jam
3.      Berikan posisi kepala lebih tinggi dari posisi badan dan kaki.
4.      Ubah posisi klien sesering mungkin tiap 2 jam
5.      Berikan minuman hangat sesering mungkin (minimal 3x sehari)
6.      Lakukan suction bila perlu
7.      Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi O2
8.      Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi obat “ ekspektoran dan bronkodilator”
1.      Pendekatan pada keluarga secara therapiutic dapat menciptakan hubungan yang baik.
2.      Mengetahui obstruksi pada saluran nafas dan manifestainya pada suara nafas
3.      penurunan diafragma dapat membantu ekspansi paru lebih maximal.
4.      Posisi klien yang tetap secara terus menerus dapat mengakibatkan akumulasi sekret dan cairan pada lobus yang berada di bagian bawah.
5.      Minuman hangat dapat membantu mengencerkan dahak/mucus
6.      Peninggkatan mucus/lendir di saluran nafas dapat menyumbat jalan nafas
7.      Untuk memenuhi kebutuhan O2
8.      Untuk membantu mengencerkan dahak dan memvasodilatasi saluran napas







RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
NO
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
TUJUAN
RENCANA
TINDAKAN
RASIONAL
2.
Gangguan Pola Tidur b.d Sesak dan batuk produktif

DS :
×          Ibu klien mengatakan anaknya susah tidur
×          Ibu klien mengatakan klien rewel

DO :
×          Sesak napas
×          Frekuensi napas 56 x/m
×          Batuk produktif
×          Sering menagis
×          Klien hanya tidur siang 1 jam dan tidur malam 3 jam

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x 24 jam gangguan pola tidur teratasi

KH :
×          Klien bisa tidur nyenyak
×          Tidur 12-13 Jam perhari
×          Sesak napas klien berkurang/hilang ( 20-40/m )
×          Klien tidak rewel

1.      Berikan posisi yang nyaman/semi fowler  saat klien tidur
2.      Anjurkan kepada orang tua klien untuk selalu disamping klien
3.      Kondisikan agar lingkungan selalu kondusif/ tenang dan hening
4.      Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian O2
5.      Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian Bronkodilator dan mukolitik
1.      Untuk meningkatkan ekspansi paru sehingga mengurangi sesak
2.      Untuk memberikan rasa aman pada klien sehingga klien merasa nyaman
3.      Membuat klien merasa lebih nyaman
4.      Untuk memenuhi kebutuhan O2
5.      Untuk memvasodilatasi saluran napas serta mengencerkan dahak







RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
NO
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
TUJUAN
RENCANA
TINDAKAN
RASIONAL
3.
Gangguan pemenuhan nutrisi tubuh b.d anoreksia

DS :
×          Ibu klien mengatakan anaknya tidak mau makan sejak satu hari yang lalu
DO:

×          Klien tidak mau makan saat diberikan makanan bubur dari RS
×          Klien hanya mau minum ASI

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam gangguan ppemenuhan nutrisi terratasi

KH:
×          Klien mau makan makanan yang disediakan rumah sakit atau yang diberikan orang tuanya serta tetap minum ASI
1.      Kaji reflek menelan klien
2.      Anjurkan kepada keluarga/orang tua klien untuk menjaga kebersihan mulut klien
3.      Anjurkan kepada keluarga klien untuk memberikan makanan yang disukai klien ( selagi tidak kontraindikasi dengan penyakitnya)
4.      Berikan makanan selagi hangat, dengan porsi sedikit tapi sering
5.      Anjurkan Ibu klien untuk tetap memberikan ASI dengan porsi lebih sering
6.      Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi obat.
1.      Untuk mengetahui kemampuan menelan klien
2.      Kebersihan mulut mempengaruhi nafsu makan klien
3.      Klien akan lebih tertarik untuk makan makanan yang disukainya
4.      Untuk meningkatkan pemasukan oral secara periodic
5.      Untuk tetap menjaga kebutuhan nutrisi klien tetap terpenuhi
6.      Sebagai penatalaksanaan medis untuk mempercepat perbaikan kondisi klien











CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal
Waktu
No.Dx
Kep
Implementasi
(Respon/Hasil)
Paraf
Evaluasi
(SOAP)
Senin
07 juli
2014
Gangguan bersihan jalan napas b.d peningkatan produksi sputum/mukus/sekret
1.      Melakukan pendekatan pada keluarga secara therapiutik.
RH :
-          Keluarga sangat kooperatif terhadap tindakan yang diberikan kepada An.S
2.      Mengkaji frekuensi napas dan melakukan Auskultasi suara napas 2 – 4 Jam
RH:
-          Napas klien 56 x/m
-          Pada pemeriksaan auskultasi didapatkan bunyi ronki d lobus paru kanan dan kiri
3.      Memberikan posisi kepala lebih tinggi dari posisi badan dan kaki saat tidur/istirahat.
RH:
-          Klien tampak lebih nyaman dan pernapasan tampak teratur
4.      Membrerikan minuman hangat sesering mungkin(minimal 3x sehari )
RH :
-          Saat diberikan air putih hangat klien tidak mau minum
5.      Memberian terapi O2 saat klien sesak napas
RH :
-          Klien mendapatkan terapi O2 1 Lpm
6.      Memberikan terapi obat inhalasi dan oral  “ ekspektoran bronkodilator”
RH :
-          Klien mendapatkan obat Ventolin 3x ½  dengan nebulizer ( pukul 08.00, 12.00, 17.00 Wib)
-          Klien mendapatkan Ambroksol sirup 3x ¼
   ( pukul 08.00, 12.00, 17.00 Wib)

S :
-          Ibu klien mengatakan An.s masih sesak napas dan masih batuk-batuk
O :
-          RR 56x/m
-          Napas cepat dan dangkal
-          Batuk produktif

A :
-          Masalah belum teratasi
P :
-          Lanjutkan intervensi :
1.      Kaji frekuensi napas dan lakukan Auskultasi Suara 2 – 4 Jam
2.      Berikan posisi kepala lebih tinggi dari posisi badan dan kaki.
3.      Berikan minuman hangat sesering mungkin
4.      Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi O2
5.      Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi obat “ ekspektoran dan bronkodilator

CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal
Waktu
No.Dx
Kep
Implementasi
(Respon/Hasil)
Paraf
Evaluasi
(SOAP)
Senin
07 juli
2014
Gangguan Pola Tidur b.d Sesak napas dan Batuk Produktif
1.      Memberikan posisi yang nyaman/semi fowler  saat klien tidur
RH:
-          Klien terlihat lebih nyaman dengan posisi ini
2.      Menganjurkan kepada orang tua klien untuk selalu disamping klien
RH:
-          Ibu klien selalu d samping klien dan menjaga klien setiap saat
3.      Mengkondisikan agar lingkungan selalu kondusif/ tenang dan hening
RH:
-          Pengunjung dibatasi dan hanya satu orang yang menunggu pasien.
-          Dengan lingkungan yang hening dan tenang klien lebih terlihat rileks dan nyaman serta rewelnya berkurang
-          Klien tidur siang 2 jam dan malam 3  jam
4.      Memberikan O2 saat klien sesak napas
RH:
-          Klien diberikan terapi O2 1Lpm
5.      Memberikan terapi obat inhalasi dan oral “Bronkodilator dan mukolitik”
RH :
-          Klien mendapatkan obat Ventolin 3x ½  dengan nebulizer
( pukul 08.00, 12.00, 17.00 Wib)
-          Klien mendapatkan Ambroksol sirup 3x ¼
-          ( pukul 08.00, 12.00, 17.00 Wib)


S:
-          Ibu klien mengatakan masih susah tidur namun rewelnya berkurang
O :
-          Klien masih tampak sesak
-          Batuk produktif
-          Klien tidur siang 2 jam dan malam 3 jam

A :
-          Masalah belum teratasi

P :
-          Lanjutkan intervensi :
1.      Berikan posisi yang nyaman/semi fowler  saat klien tidur
2.      Anjurkan kepada orang tua klien untuk selalu disamping klien
3.      Kondisikan agar lingkungan selalu kondusif/ tenang dan hening
4.      Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian O2
5.      Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian Bronkodilator dan mukolitik



CACATATAN  PERKEMBANGAN
Tanggal
Waktu
No.Dx
Kep
Implementasi
(Respon/Hasil)
Paraf
Evaluasi
(SOAP)
Senin
07 juli
2014
Gangguan pemenuhan nutrisi tubuh b.d anoreksia

1.      Mengkaji reflek menelan klien
RH:
-          Reflek menelan klien dalam kondisi baik
2.      Mengananjurkan kepada keluarga/orang tua klien untuk menjaga kebersihan mulut klien

RH:
-          Ketika ibu klien ingin menyikat gigi klien klien tidak mau dan klien menangis
-          Ibu klien ingin membantu An.s berkumur menggunakan air hangat tapi An.s tidak mau juga

3.      Menganjurkan kepada keluarga klien untuk memberikan makanan yang disukai klien ( selagi tidak kontraindikasi dengan penyakitnya)

RH :
-          An.s menyukai bubur kacang hijau
-          Saat diberikan bubur kacang hijau An.S tidak mau memakannya

4.      Menganjurkan Ibu klien untuk tetap memberikan ASI dengan porsi lebih sering

RH :
-          Klien diberikan minum ASI oleh ibu setiap 4 jam sekali, namun ibu klien mengatakan klien hanya minum sedikit


S :
-          Ibu klien mengatakan An.S masih sulit untuk makan/tidak mau makan
0 :
-          Klien tidak memakan sama sekali makanan yang diberikan RS.
-          Saat diberikan bubur kacang hijau makanan kesukaannya, klien tetap tidak mau makan
-          Klien hanya minum ASI

A :
-          Masalah belum teratasi

P :
-          Lanjutkan intervensi :
1.      Anjurkan kepada keluarga/orang tua klien untuk menjaga kebersihan mulut klien
2.      Anjurkan kepada keluarga klien untuk memberikan makanan yang disukai klien ( selagi tidak kontraindikasi dengan penyakitnya)
3.      Berikan makanan selagi hangat, dengan porsi sedikit tapi sering
4.      Anjurkan Ibu klien untuk tetap memberikan ASI dengan porsi lebih sering
5.      Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi obat.


CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal
Waktu
No.Dx
Kep
Implementasi
(Respon/Hasil)
Paraf
Evaluasi
(SOAP)
Selasa
8 juli
2014
Gangguan bersihan jalan napas b.d peningkatan produksi sputum/mukus/sekret
1.      Mengkaji frekuensi napas dan lakukan Auskultasi Suara 2 – 4 Jam
RH:
-          Napas klien 42 x/m
-          Pada pemeriksaan auskultasi di lobus paru kanan dan kiri bunyi ronki menurun/berkurang/ tidak terdengar jelas

2.      Memberikan posisi kepala lebih tinggi dari posisi badan dan kaki saat tidur/istirahat.
RH:
-          Klien tampak lebih nyaman dan pernapasan tampak teratur
.
3.      Membrerikan minuman hangat sesering mungkin(minimal 3x sehari )
RH :
-          Saat diberikan air putih hangat klien hanya mau minum sedikit
4.      Memberikan terapi obat inhalasi dan oral  “ ekspektoran bronkodilator”
RH :
-          Klien mendapatkan obat Ventolin 3x ½  dengan nebulizer ( pukul 08.00, 12.00, 17.00 Wib)
-          Klien mendapatkan Ambroksol sirup 3x ¼
   ( pukul 08.00, 12.00, 17.00 Wib)


S :
-          Ibu klien mengatakan An.S sesaknya berkurang

O :
-          Klien sudah tidak terpasang 02
-          Frekuensi napas 42x/m
-          Napas teratur

A :
-          Masalah teratasi sebagian


P :
-          Lanjutkan Intervensi :
1.      Kaji frekuensi napas dan lakukan Auskultasi Suara 2 – 4 Jam
2.      Berikan posisi kepala lebih tinggi dari posisi badan dan kaki.
3.      Berikan minuman hangat sesering mungkin
4.      Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi O2 jika klien sesak
5.      Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi obat “ ekspektoran dan bronkodilator



CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal
Waktu
No.Dx
Kep
Implementasi
(Respon/Hasil)
Paraf
Evaluasi
(SOAP)
Selasa
8 juli
2014
Gangguan Pola Tidur b.d Sesak napas dan Batuk Produktif
1.      Memberikan posisi yang nyaman/semi fowler  saat klien tidur
RH:
-          Klien terlihat lebih nyaman dengan posisi ini
2.      Menganjurkan kepada orang tua klien untuk selalu disamping klien
RH:
-          Ibu klien selalu d samping klien dan menjaga klien setiap saat
-          Saat ibu klien ada keperluan ayah klien menggantikan untuk menjaga klien
3.      Mengkondisikan agar lingkungan selalu kondusif/ tenang dan hening
RH:
-          Pengunjung dibatasi dan hanya satu orang yang menunggu pasien.
-          Dengan lingkungan yang hening dan tenang klien lebih terlihat rileks dan nyaman serta tidak rewel
4.      Memberikan terapi obat inhalasi dan oral “Bronkodilator dan mukolitik”
RH :
-          Klien mendapatkan obat Ventolin 3x ½  dengan nebulizer
( pukul 08.00, 12.00, 17.00 Wib)
-          Klien mendapatkan Ambroksol sirup 3x ¼
-          ( pukul 08.00, 12.00, 17.00 Wib)


S :
-          Ibu klien mengatakan lebih sering tidur dan lebih mudah untuk tidur

O :
-          Klien tidur di siang hari dengan total 4 jam dan malam hari dengan total 6 jam
-          Pola nafas klien teratur dengan frekuensi 42 x/m
-          Sudah tak terpasang O2
-          Klien terlihat lelap dalam tidurnya

A :
-          Masalah teratasi sebagian

P :
-          Lanjutkan intervensi :
1.      Berikan posisi yang nyaman/semi fowler  saat klien tidur
2.      Anjurkan kepada orang tua klien untuk selalu disamping klien
3.      Kondisikan agar lingkungan selalu kondusif/ tenang dan hening
4.      Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian O2 saat klien sesak
5.      Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian Bronkodilator dan mukolitik



CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal
Waktu
No.Dx
Kep
Implementasi
(Respon/Hasil)
Paraf
Evaluasi
(SOAP)
Selasa
8 juli
2014
Gangguan pemenuhan nutrisi tubuh b.d anoreksia

1.      Mengananjurkan kepada keluarga/orang tua klien untuk menjaga kebersihan mulut klien

RH:
-          Ketika ibu klien ingin menyikat gigi klien klien tidak mau dan klien menangis
-          Ibu klien ingin membantu An.s berkumur menggunakan air hangat tapi An.s tidak mau juga

2.      Menganjurkan kepada keluarga klien untuk memberikan makanan yang disukai klien ( selagi tidak kontraindikasi dengan penyakitnya)

RH :
-          An.s menyukai bubur kacang hijau
-          Saat diberikan bubur kacang hijau An.S klien mau makan namun hanya 5 sendok makan

3.      Menganjurkan Ibu klien untuk tetap memberikan ASI dengan porsi lebih sering

RH :
-          Klien diberikan minum ASI oleh ibu setiap 4 jam sekali, dan Ibu klien mengatakan klien sudah lebih banyak minum ASI nya ketimbang hari kemaren.

S :
-          Ibu klien mengatakan An.S sudah mau makan walaupun sedikit 
0 :
-          Klien sudah mau makan bubur kacang hijau 5 sendok makan
-          Klien minum ASI 4 jam sekali dan lebih banyak dari hari kemaren

A :
-          Masalah teratasi sebagian

P :
-          Lanjutkan intervensi :
1.      Anjurkan kepada keluarga/orang tua klien untuk menjaga kebersihan mulut klien
2.      Anjurkan kepada keluarga klien untuk memberikan makanan yang disukai klien ( selagi tidak kontraindikasi dengan penyakitnya)
3.      Berikan makanan selagi hangat, dengan porsi sedikit tapi sering
4.      Anjurkan Ibu klien untuk tetap memberikan ASI dengan porsi lebih sering
5.      Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi obat




CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal
Waktu
No.Dx
Kep
Implementasi
(Respon/Hasil)
Paraf
Evaluasi
(SOAP)
Rabu
9 juli
2014
Gangguan bersihan jalan napas b.d peningkatan produksi sputum/mukus/sekret
1.      Mengkaji frekuensi napas dan lakukan Auskultasi Suara 2 – 4 Jam
RH:
-          Napas klien 35 x/m
-          Pada pemeriksaan auskultasi di lobus paru kanan dan kiri bunyi ronki sudah tidak terdengar

2.      Memberikan posisi kepala lebih tinggi dari posisi badan dan kaki saat tidur/istirahat.
RH:
-          Klien tampak lebih nyaman dan pernapasan tampak teratur
.
3.      Membrerikan minuman hangat sesering mungkin(minimal 3x sehari )
RH :
-          Saat diberikan air putih hangat klien hanya mau minum sedikit

4.      Memberikan terapi obat inhalasi dan oral  “ ekspektoran bronkodilator”
RH :
-          Klien mendapatkan obat Ventolin 3x ½  dengan nebulizer ( pukul 08.00, 12.00, 17.00 Wib)
-          Klien mendapatkan Ambroksol sirup 3x ¼
   ( pukul 08.00, 12.00, 17.00 Wib)


S :
-          Ibu klien mengatakan An.S sudah tidak sesak lagi dan batuknya sudah sangat berkurang

O :
-          Klien sudah tidak terpasang 02
-          Frekuensi napas 35x/m
-          Napas teratur
-          Klien tampak jarang batuk-batuk

A :
-          Masalah sudah teratasi
P :
     Pertahankan  Intervensi :
1.      Kaji frekuensi napas dan lakukan Auskultasi Suara 4 – 6 Jam sekali
2.      Berikan posisi kepala lebih tinggi dari posisi badan dan kaki jika klien sesak.
3.      Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi O2 jika klien sesak
4.      Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi obat “ ekspektoran dan bronkodilator





CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal
Waktu
No.Dx
Kep
Implementasi
(Respon/Hasil)
Paraf
Evaluasi
(SOAP)
Rabu
9 juli
2014
Gangguan Pola Tidur b.d Sesak napas dan Batuk Produktif
1.      Memberikan posisi yang nyaman/semi fowler  saat klien tidur
RH:
-          Klien terlihat lebih nyaman dengan posisi ini
2.      Menganjurkan kepada orang tua klien untuk selalu disamping klien
RH:
-          Ibu klien selalu d samping klien dan menjaga klien setiap saat
-          Saat ibu klien ada keperluan ayah klien menggantikan untuk menjaga klien
3.      Mengkondisikan agar lingkungan selalu kondusif/ tenang dan hening
RH:
-          Pengunjung dibatasi dan hanya satu orang yang menunggu pasien.
-          Dengan lingkungan yang hening dan tenang klien lebih terlihat rileks dan nyaman serta tidak rewel
4.      Memberikan terapi obat inhalasi dan oral “Bronkodilator dan mukolitik”
RH :
-          Klien mendapatkan obat Ventolin 3x ½  dengan nebulizer
( pukul 08.00, 12.00, 17.00 Wib)
-          Klien mendapatkan Ambroksol sirup 3x ¼
-          ( pukul 08.00, 12.00, 17.00 Wib)


S :
-          Ibu klien mengatakan klien sudah bisa tidur nyenyak dan tidak rewel

O :
-          Klien tidur di siang hari dengan total 5 jam dan malam hari dengan total 7 jam
-          Pola nafas klien teratur dengan frekuensi 35 x/m
-          Sudah tak terpasang O2
-          Klien terlihat lelap dalam tidurnya

A :
-          Masalah sudah teratasi

P :
      Pertahankan  intervensi :
1.      Berikan posisi yang nyaman/semi fowler  saat klien tidur/saat klien sesak
2.      Anjurkan kepada orang tua klien untuk selalu disamping klien
3.      Kondisikan agar lingkungan selalu kondusif/ tenang dan hening
4.      Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian O2 saat klien sesak
5.      Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian Bronkodilator dan mukolitik



CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal
Waktu
No.Dx
Kep
Implementasi
(Respon/Hasil)
Paraf
Evaluasi
(SOAP)
Rabu
9 juli
2014
Gangguan pemenuhan nutrisi tubuh b.d anoreksia

1.      Mengananjurkan kepada keluarga/orang tua klien untuk menjaga kebersihan mulut klien

RH:
-          Klien mau berkumur menggunakan pembersih mulut “listerin”

2.      Menganjurkan kepada keluarga klien untuk memberikan makanan yang disukai klien ( selagi tidak kontraindikasi dengan penyakitnya)

RH :
-          Saat diberikan bubur kacang hijau An.S mau makan sebanyak 9 sendok makan

3.      Menganjurkan Ibu klien untuk tetap memberikan ASI dengan porsi lebih sering

RH :
-          Klien diberikan minum ASI oleh ibu setiap 4 jam sekali, dan ibu klien mengatakan klien minum ASI nya banyak seperti saat klien sebelum sakit

S :
-          Ibu klien mengatakan An.S sudah mau makan cukup banyak  
0 :
-          Saat diberikan bubur kacang hijau An.S mau makan sebanyak 9 sendok makan
-          Klien minum ASI 4 jam sekali dan klien minum ASI nya banyak seperti saat klien sebelum sakit
A :
-          Masalah teratasi sebagian

P :
   Lanjutkan intervensi :
1.      Anjurkan kepada keluarga/orang tua klien untuk menjaga kebersihan mulut klien
2.      Anjurkan kepada keluarga klien untuk memberikan makanan yang disukai klien ( selagi tidak kontraindikasi dengan penyakitnya)
3.      Berikan makanan selagi hangat, dengan porsi sedikit tapi sering
4.      Anjurkan Ibu klien untuk terus tetap memberikan ASI





BAB IV
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Bronkopnemonia adalah infeksi atau peradangan pada jaringan paru terutama alveoli atau parenkim yang sering menyerang pada anak – anak. Penyebab Broncopneumonia adalah bakteri, virus, jamur, dan protozoa. Adapun manifestasi klinis yang ditimbulkan antara lain cyanosis, nafas cuping hidung, takikardia, dipsnea, gelisah, stridor, retraksi otot dada dan sesak. Komplikasi dapat muncul jika terjadi penyebaran infeksi seperti meningitis, otitis media, perikarditis, bronkiektasis, empiema dan lain-lain.

B.     Saran
Penulis mengharapakan makalah ini dapat dijadikan sebagai pedoman dalam memberikan asuhan keperawatan dan dijadikan sebagai tambahan sumber bahan kuliah pada mata kuliah keperawatan anak di program S1 Keperawatan. Penulis juga menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak luput dari salah dan kekhilafan, untuk itu penulis mengharapakan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun.












DAFTAR PUSTAKA

1.      Aziz Alimul Hidayat. 2006. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak Edisi 2.
Jakarta : Salemba Medika
2.      Doenges, Marilynn.(2000). Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi 3, Jakata : EGC.
3.      DR. Nursalam, M.Nurs, dkk. 2005. Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak.
Jakarta : Salemba Medika
4.      Mansjoer Arif : Pneumonia dalam Kapita selekta Kedokteran jilid 2, edisi 3. Media Aesculapius FKUI, Jakarta : 2005
5.      Staff Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FKUI : Pneumonia dalam buku kuliah jilid 3 Imu Kesehatan Anak. Bagian Ilmu Kesehatan anak FKUI: Jakarta, 2006

















LEMBAR KONSUL
Hari/
Tanggal
Keterangan
Paraf




























   Pembimbing Lahan                                                              Pembimbing Akademik



( ………………………)                                                          (……………………….)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar